Selasa, 22 Maret 2011

Cerita Nglanggeran #1: Menggapai Kabut

Kabut mengembang di atas langit Jogja. Pedesaan Pathuk tertutup rapat oleh kabut yang turun secara perlahan setelah hujan yang mengguyur dari sore hingga malam di langit Jogja. Petir yang sedari tadi memekikan telinga seakan menyadari bahwa suaranya tidak membuat takut 5 orang yang sedang memenuhi janjinya pada sang bulan di Bukit Nglanggeran, Gunung Kidul Yogyakarta.

Langit mendung, rintik hujan sudah mulai terasa di sepanjang perjalanan menuju Gunung Kidul. Sejenak saya mampir kerumah teman Studio Biru di pedukuhan Sengit Prambanan sebelum menuju bukit Purba Nganggeran.Handphone beberapa kali menerima pesan. kabar bahwa beberapa teman sudah menunggu di tempat yang sudah ditentukan membuat saya sedikit senang karena jalan-jalan kali ini akan ditemani oleh teman untuk melihat fenomena Supermoon. Koencung, Ngashim & Pace sudah hampir sampai di meeting point, Saya dan Pariyem bersiap meluncur kesana.
13007591381983224006
satu tebing Nglanggeran

Bukit Gunung api purba Nglanggeran adalah tujuan kami. saya akan ceritakan sedikit bukit yang menjadi tempat melepas kepenatan di Jogja. Jika di Jakarta bisa melepas kepenatan ke Gede-Pangrango yang paling dekat dengan kota. Maka di Jogja juga punya tempat serupa yang cukup dekat dengan Jogja. Meski tidak semenarik Gede-Pangrango, tapi kedua tempat itu memiliki gudang pengetahuan yang sama untuk di eksplore.

13007594571608262541
dari puncak Pelangi *dok GAPN

Untuk yang belum tahu dimana itu Gunung Api Purba Nglanggeran saya akan bercerita sedikit. Gunung ini merupakan gunung setelah dilitian menyebutkan bahwa gunung dengan banyak batuan berjenis Breksi ini merupakan gunung api purba, memang berbeda jika dilihat.Berada dikawasan Baturagung, Pathuk,GUnung Kidul dengan tinggi 700 mdpl gunung ini memang sedang mempromosikan tempat wisata alamnya. Batu-batu yg menjulang tinggi tersebut yang merupakan bentukan dari material vulkanik akan memberikan sensasi bagi yang menaikinya. Jarak yang ditempuh dari kota Jogja juga tidak cukup jauh hanya sekitar 20an KM.

Jangan kuatir untuk teman-teman yang akan mengunjungi tempat ini. Fasilitas di tempat ini sudah standart eko-wisata. Dari fasilitas kesehatan, keamanan maupun kuliner sudah tesedia. Apalagi keramah tamahan penduduk sekitar akan membuat kita semakin nyaman.

13007595532003102114
menunggu hujan di pendopo Pos utama pendakian

Tidak ada yang kami lakukan setelah hujan yang sangat deras dan petir yang menyambar di tempat yang harusnya kami pikir akan memberikan kenikmatan. Selama hampir 4 jam Kami hanya duduk dan saling bercerita. Bercerita tentang tanah kelahiran, adat dan joke kecil yang membuat kami sejenak melupakan hujan yang tak kunjung reda.

Kami sepakat setelah pukul 9 jika hujan tak reda maka kita akan tetap manjat bukit purba ini. Kamipun beranjak dari tempat duduk, sebelumnya saya sempat berkata pada Agung "milih balik tidur di kost yang hangat atau tetep naik ke puncak?" Jawaban yang tidak perlu di jawab. Kamipun memulai ekspedisi supermoon ini dengan doa di Pos utama Nglanggeran.

Rain coat, senter apa adanya sudah disiapkan dengan baik. (sebenarnya 2 dari senter yang kami bawa tidak layak disebut senter, karena yang satu senter 2in1 korek api dan yang satu senter bawaaan Hape).

1300759616893180883
memulai pendakian dengan rute rasakan sendiri

Jalan ternyata tidak begitu licin, sepertinya rombongan kami adalah rombongan pertama yang naik ke Bukit, jadi di jalanan kalau boleh dibilang masih perawan karena seharian tidak ada orang yang mendaki. Tapi tebing yang curam-curam itu tetap membutuhkan kehati-hatian tingkat tinggi apalagi penerangan kita cukup 'sederhana.

Sepertinya teman-teman karang taruna Nglanggeran yang menjaga dan mengelola wisata alam ini begitu peduli dengan pengunjung yang akan mendaki. Beberapa rute telah lebih baik dari sebelumnya saya datang ke tempat ini. Tali pengaman sudah diganti dengan goni yang cukup besar hingga membuat pegangan menjadi nyaman.

Di sepanjang jalan, kami sepakat bahwa siapa yang celaka (seperti terpeleset, kejedot batu atau pohon) akan kami tertawakan. Dan ternyata saya yang menjadi bahan tertawaan mereka. Kepala ini terkena dahan pohon yang lumayan berat. cukup sakit juga.

"Gimana Pace, sudah dapat sensasinya?"

pertanyaan itu saya ucapkan ketika kami berada di celah sempit yang merupakan rute paling tidak menyenangkan. Tapi malam itu suara air yang mengalir dari atas memasuki celah yang kami lalui itu memberikan gemericik suara yang sangat indah. Dan itu membuat perjalanan semakin menyenangkan meski hujan tak reda.

1300759696270102012
harus tetap narsis dalma kondisi apapun

Saya dalam perjalanan di celah sempit itu sempat berpikir. Tatkala yang lain memilih kehangatan di kost, saat ini saya malah memilih bersama 4 orang gila yang hujan-hujanan naik turun menapaki batu-batu besar breksi .buang jauh-jauh pikiran itu dan kamipun selalu tertawa sepanjang perjalanan.Membuang pikiranmemang tidak bisa, tapi kesadaran penuh bahwa kami pasti akan mendapatkan imbalan yang pasti menarik saya menyadari penuh di puncak sana.

Tidak lupa di sepanjang perjalanan Yula menunjukan pohon-pohon yang temen-temen dari Canting tanam beberapa waktu lalu. Dan, saya sangat senang melihat tunas-tunas muda itu tumbuh di batang kecil pohon Nangka dan Matoa. Pohon-pohon tersebut yang kami tanam untuk membuat monumental ulang tahun canting yang pertama. Semoga tunas kehidupan itu menambah semangat Canting, bahwa apa yang kita lakukan selama ini tidak sia-sia.

13007597532038069441
lihatlah, tunas muda itu tumbuh. Kehidupan baru telah dimulai.

Maria Ika aka Pariyem, satu-satunya cewek di rombongan beberapa kali harus ditarik tanganya dan didorong dari belakang tas punggungnya. Perempuan satu ini memang sangat hobi melakukan outdoor activity. Sebulan yang lalu dia ikut Ekspedisi susur pantai gunung kidul. belum genap sebulan sekarang ia kembali disini melawan kenyamanan berada dirumah.

1300759975852658179
Pariyem ketika XPDC susur pantai gunung kidul 2hari

Akhirnya kami sampai di Pos 2, tempat dimana kami akan menyaksikan fenomena Supermoon yang hanya 75 tahun sekali bisa kita nikmati. fenomena jarak terdekat antara bulan dengan bumi, Lunar Perigee kata yang sangat saya sukai.

Di titik ketinggian ini saya bersama 4 orang teman menyaksikan sendiri keajaiban yang disajikan sang alam. Setengah jam kami disambut dengan kabut yang datang. Kami bersukur, beberapa menit setelah kami berada di Pos 2. hujan beranjak mereda. Kabut yang datang selepas Hujan di sepanjang sore ternyata tergantikan dengan kabut salam pembuka.

Yang kami lihat adalah hamparan lautan Kabut.Langit jogja semuanya dipenuhi Kabut putih tersebut. Bukan dingin, melainkan kehangatan ketika kabut itu secara langsung melewati dan bersinggungan dengan kulit muka saya. Sungguh, terbayarkan rasa pesimis tadi. (sayang karena keterbatasan kamera,permadani kabut itu tidak bisa benar-benar terekam)

1300760065991457496
pasukan langit bergaya dulu

13007601791639040057
hal ini seperti kewajiban. api unggun
1300760278271209570
Masih tertutup kabut

13007603621709722093
Ngitip, eh masih belum terlihat dengan jelas juga

1300760416692603017
jam 4.30 kalo tidak salah. magic hour, langit akan menjadi biru kalau di foto

Kopi, api unggun, kebersamaan, dan cerita konyol menemani kami sepanjang malam menunggu kehadiran Lunar Perigee. Meski sang bulan masih tertutup kabut, kami tidak merasa kecewa. karena apa yang ada di depan kami adalah hamparan keindahan lain yang jarang didapatkan di cuaca tidak biasa seperti ini. Kabut, suara alam, dan langit Jogja terhampar menemani malam kami. Keintiman ini terjalin bersama hangatnya kabut dengan sendirinya.


bersambung.......

Senin, 14 Maret 2011

Obrolan Saru & Seru

Hari ini bukan bingung mau nulis apa? ini rangkuman dari obrolan dengan beberapa teman via chat di fb maupun di twitter kita bahas kondisi yang sedang terjadi di sekitar kita sekarang ini. Satu persatu pertanyan dan pernyataan muncul. Saya yang kadang tidak bisa terlalu serius menanggapi pertanyaan itu dengan susah payah. Apalagi ketika ditanya tentang Koalisi partai politik atau ditanya ketika inflasi di negara ini, nah lho ketahuankan bagaimana otak saya digunakan tidak dengan semestinya.

Untuk beberapa pertanyaan itu ada yang saya bangetseperti tentang tayangan di TV dan kondisi hiburan sekarang ini. pertanyaan mengenai C3 alias Cinta Cenat-Cenut atau tentang pajak film sedikit saya tahu karena memang sedikit mengikutinya.

inilah salinan yang sempat terekam, tanpa mengurangi artinya tulisan ini telah melalui proses editing hehehe kayak di TV tho.

Pertanyaan pertama: Menurut Lo gimana kabar Koalisi partai politik pak Beye? jreng... pertanyaan pertama tidak yang mudah dulu, meski tidak bertatap muka dengan si penanya sangat ketahuan saya termasuk orang yang tidak tahu kabar politik. Kemudian saya jawab sebisanya, yang saya dengar dari berita di TV ada beberapa partai yang akan keluar terus dari Pak Beye juga menghubungi partai Banteng moncong putih untuk menjadi tenaga baru. sambil nyengir, ternyata saya tahu sedikit juga tentang kabar politik negeri tercinta ini.

Pertanyaan kedua:Nurdin Halid atau Arifin P? saya gak pilih dua2nya, apa gak ada yang lebih bagus dari mereka, dulu ada AdjieMasaid yang sepertinya bisa diandalkan setelah menjadi Manager U-23.tapi ya mengikuti doa seorang PSSI sejati dari teman "dulu saya ingin Adjie Masaid menggantikan Nurdin Halid tapi sekarang saya hanya ingin Nurdin Halid menggantikan Adjie Masaid."

Pertanyaan ketiga: tentang SM*SH? wah dari awal saya tertawa dulu ketika mendengar boyband satu ini. saya salut dengan dance mereka, sulit lho nari nyambi nyanyi. tapi yg membuat gak suka mereka gak ngaku kalo gaya mereka mirip boyband dari Korea. sedangkan untuk sinetron C3 itu sangat bagus garapan dari Trans TV, saya suka tontonan seperti itu tapi menghilangkan tema ceritanya.

Pertanyaan lainya tentang Pajak Film?awalnya saya mengikuti melalui TL Hanung Bramantyo yang ribut masalah kondisi perfileman ini, ada yang seneng ada sedih. Kemudian saya dapat sms dari teman yang isinya kurang lebih begini "ini permainan tingkat atas dunia hiburan bro, tunggu saja kelanjutannya." ya saya termasuk yang menunggu kelanjutan drama quenn perfilman ini.

Beberapa pertanyaan banyak yang hampir dijawab dengan serius maupun tidak. seperti Tsunami di Jepang, Banjir Bah di Tangse Aceh, bahkan tentang kegiaan di Kompasiana juga ada yang menanyakannya. tentang Barcelona yang semakin asoy atau Intermilan yang masih belum menemukan kondisi terbaiknya. Diantara semua pertanyaan ada satu yang paling gokil, jika didepanmu ada uang segepok apa yang lu lakuin. Saya beli kembang pete buat ditanem di kebun.

Intinya malam itu kami hanya sedikit mengamati kondisi apa yang terjadi disekitar kita beberapa waktu ini. Masa sebagai generasi berikutnya hanya diam berpangku tangan.ya meski dengan cara kita sendiri, saya sendiri sadar tidak bisa menyelesaikan masalah hanya dengan obrolan apalagi obrolan orang gila. Action yang dibutuhkan ya... yuk bergerak.

Saya senang bisa punya teman ngobrol super gila dan kita bergembira bersama teman-teman. dari keluguan menjadi petualangan bersama-sama.

Minggu, 13 Maret 2011

Bergembira dengan Malam

Malam yang dingin tidak membuat mereka memilih berada di tempat yang hangat. Rok mini itu gambaran pilihan yang mereka inginkan. Sedangkan saya dengan seplastik teh hangat dan batangan rokok memperhatikan mereka dari jauh. (2006-sebuah dokumentasi lama mengingatkan cerita malam itu)

Saya paling ingat ketika foto ini diambil. Malam itu hanya dengan kamera poket saya kembali menyusuri aktifitas depan Bank BI. Saat itu di tahun 2006 masih banyak sekali waria yang berada disana. Memang tidak jauh berbeda dengan kondisi sekarang, kemarin saya sempat lewat depan gereja masuk di pelataran parkir yang sudah gelap, dan ternyata masih ada beberapa waria yang berada disana, melakukan aktifitas malamnya.
Masihsangat jelasketika salah satu dari mereka mengenalkan diri. Namanya Hana dia asli dari Cilacap kemudian kabur dari rumah sampai dia merasa Jogja kota yang nyaman untuknya.

Malam dingin untuk mereka bukan alasan untuk melakukan kegiatan malamnya. Bahkan dengan rok mini yang dipaksa untuk dikenakan salah satu dari waria tersebut dengan sengaja agar nampak menarik.

Salah satu teman dari Hana melepas jaketnya, ia tunjukan sebuah pin putih yang menempel pada tanktop kuning yang ia kenakan. sebuah gambar pita yang saya yakin semua orang akan mengartikan hal yang sama. AIDS, apakah dengan itu mereka menjaga diri dari HIV. Paling tidak kesadaran akan AIDS telah mereka ketahui dengan pin yang dikenakan.

Malam semakin larut, pertemuan malam itu akan menjadi cerita tersendiri. Setelah beberapa malam berada di depan BI melihat sendiri aktifitas malam gender ke-3. Akhirnya saya bisa mendapatkan moment berbincang dengan mereka. Mendapatkan sedikit cerita kehidupan malam.

Sore ini kembali teringat akan sebuah pilihan 2006 silam ketika saya riset ditengah malam, mencoba menggali informasi tentang kehidupan waria. Hingga akhirnya bertemu dengan seorang hebat bernama Mami Vinolia. Entah dimana sekarang keberadaanya. Saat ini 2011 keingingan itu masih ada, hanya masih menjadi sampah yang entah kapan terealisasi.


Penantian 'Satu Jam Saja'

Ini tentang penantian,tentang kesabaran seseorang untuk sebuah cinta. Untuk film Indonesia sepertinya film ini sangat bagus sekarang ini. Apalagi nama Rano Karno di belakang produksi ini cukup memberikan nilai positif. Cerita cinta masih menjadi plot yang menarik, kisah tiga orang sahabat yang menjadi tema cerita ini dengan kisah mereka masing-masing.

Gadis, Andika dan Hans. Mereka bersahabat sampai salah satudari mereka harus menjadi korban perasaan cinta diantara mereka. Gadis (Revalina S Temat) hamil oleh Hans (Andika Pratama) karena rasa bersalah itu Hans Menghilang. Kemudian muncul Andika( Vino G Sebastian) sebagai seorang penolong untuk Gadis.
Rata Penuh
Ini sebuah penantian cinta dari seorang Andika yang memendam cintanya kepada Gadis. Bahkan Andika sendiri tahu bahwa gadis tidka pernah mencintainya, Gadis hanya mencintai Hans. Inilah peran yang disampaikan Vino G Sebastian yang ia bawakan dengan sangat bagus sebagai seorang Andika.

Hari demi hari Andika dan Gadis lewati, bahkan setelah menikah Andika tidak berani menyentuh Gadis. Gadis sebagai seorang gadis yang memiliki idealisme tinggi juga tak pernah memberikan maaf setelah Hans pergi meninggalkannya.

Hans tiba-tiba datang kembali dengan rasa bersalahnya mencoba untuk menebus kesalahan yang ia buat. Kedatangannya justru membuat Gadis semakin membencinya dan membuat ia dan Andika juga menjadi bermasalah.

Masalah yang Gadis dan Andika rasakan juga semakin membuat Gadis menyadari sebuah cinta dari orang yang selama ini berada di dekatnya,dialah ANdika yang selalu berharap cinta dari seorang sahabatnya itu. meski hany satu jam saja Andika rela menunggu.

Dari awal film ini pasti akan ketahuan bahwa Gadis akhirnya akan meninggal karena kandungannya, kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk menyelamatkannya. Adegan di rumah sakit menjadi penutup film ini yang akhirnya Gadis memaafkan Hans atas kelakuannya dulu.

Secara keseluruhan film ini berani menyuguhkan temayang berbeda sekarang ini. Diantara film-film legenda hantu di Indonesia ataupun cerita komedi. Satu Jam Saja memberikan pandangan akan film Indonesia nantinya.

Akting Vino G Sebastian dalam film ini sangat bagus, dia bisa menunjukan permainan aktingnya. Tidak dengan adegan berkelahi yang menunjukan otot-ototnya. Dalam film ini dia benar-benar menjadi seorang penuh penantian, sabar diantara pilihan masa mudanya meninggalkan beasiswa ke Jerman.

Diantara adegan film ini yang paling menarik adalah ketika Andika menjemput Gadis dirumah bundanya. Ketika Andika bilang bahwa ia mencintai Gadis dan Gadis mendengarkan daribalik jendela.

Best Quotes:

"Bagaimana kamu mencintai seseorang yang tidak mencintai kamu." "Saya akan tunggu sampai gadis mencintai saya, walaupun itu hanya satu jam saja."

dan lirik lagu yang juga menjadi judul film ini yang dinyanyikan oleh Audi:

Satu Jam Saja

Jangan berakhir
Aku tak ingin berakhir
Satu jam saja
Ku ingin diam berdua
Mengenang yang pernah ada
Jangan berakhir
Kar’na esok takkan lagi
Satu jam saja
Hingga ku rasa bahagia
Mengakhiri segalanya

Tapi kini tak mungkin lagi
Katamu semua sudah tak berarti
Satu jam saja
Itu pun tak mungkin
Tak mungkin lagi

Jangan berakhir
Ku ingin sebentar lagi
Satu jam saja
Ijinkan aku merasa
Rasa itu pernah ada
Jangan berakhir
Kar’na esok takkan lagi
Satu jam saja
Hingga ku rasa bahagia



Sabtu, 12 Maret 2011

Nyanyian Belalang Tua

Belalang itu cantik, dua antena itu mengingatkanku akan bando perempuan pinggir kali. suara gesekan sayapmu itu selalu saja membayangkanku akan suasana desaku yang hening setelah Isya.

Apakah kau tahu kawan bahwa belalang ini merupakan salah satu hewan istimewa dalam Islam. Belalang menurut cerita dari guru ngajiku dulu adalah binatang kedua setelah ikan yang halal untuk dimakan setelah tidak bernyawa. begitu istimewanya serangga satu ini, uh belalang tua di ujung usia.

Dipinggir ilalang itu, terdengar alunan beberapa gesekan sayap belalang. tak terasa hanya ada saya dan beberapa belalang di tempat itu. hampir setengah jam saya menikmati alunan musik sayap tersebut.

Nyamuk tak berani mendekat, itu perintah salah satu belalang hijau yang tak pernah saya temui keberadaanya. Saya mendapat kabar bahwa belalang hijau yang bernama Kranos itu merupakan salah satu belalang ternama di perkebunan itu. segala perintahnya akan di patuhi oleh segala macam bentuk serangga. Kemungkinan Nyamuk yang biasanya nakal harus patuh malam itu, tidak menggigit tamu agung yang menyaksikan konser resital belalang itu.

Ada lagi belalang coklat yang dari ketika saya datang sudah berada di dahan ketela. Tubuhnya sedikit lebih besar dari yang lain. Sepertinya ia seorang belalang betina. Kedua antenanya bergerak ke segala arah, saya berpikir diantara belasan belalang yang terlihat hanya dia yang selalu menggerakan kedua antenanya. Apakah dia konduktor konser malam itu.

Ternyata memang benar, salah satu belalang dengan cakar panjangnya memberitahukan bahwa dia belalang coklat besar itu merupakan konduktor konser malam itu. Dia bernama Sound of Musik, tanpa berpanjang lebar belalang cakarpanjang itu menceritakan bahwa kenapa namanya Sound of Musik karena ia sangat suka film Sound of Music, hingga ia memberikan kalimat itu menjadi namanya.
Kranos
Sound of Musik merupakan belalang tua di kelompok belalang kebun ini. Karena kepemimpinannya dalam grup musik ini membuat setiap malam di kebun menjadi sebuah panggung megah pertunjukan musik sayap belalang. Apalagi jika sehabis hujan kelompok katak yang dipimpin Kujero ikut dalam orkesta alam ini. Namun setelah menu Swieke laris manis, Kujero dan kelkompoknya hampir selalu bersembunyi menghindari ulah manusia yang ingin memasaknya menjadi makanan enak di pinggiran jalan kota itu.

Malam itu setiap belalang menunjukan kepiawaianya memainkan sayap-sayap mereka. alunan itu menarik perhatian serangga hitam dengan suaranya yang kata orang paling berisik. Kelompok Jangkrik yang dipimpin Paman Erik menjadikan orkesta malamitu semakin semarak.

Satu setengah jam berlalu mendengarkan alunan harmoni gesekan sayap serangga kebun. Dan tanpa sadar sayapun terlelap di cakruk pinggir kebon. Dua orang kawan yang dari tadi mencari belalang untuk dibakar sudah kembali dari tengah kebun, di tangan mereka beberapa ikat belalang telah didapat. Saya terbangun, disamping saya sudah terdapat gorengan belalang khas Gunung Kidul, lengkap dengan saos dan kecap sebagai pelengkap.

Satu belalang coklat besar ada ditangan siap dimakan, belalang itu mengingatkanku pada mimpi sore tadi bersama orkesta belalang tua pinggir kebun. oh yang malang Kranos sang pemimpin, Sound of Musik sang konduktor juga Kujero si kodok dan juga pasukan Jangkrik yang di pimpin Paman Erik. Apakah ini mereka atau belalang lain.

(eh di kampung ingat rutinitas berburu belalang, jangkrik bahkan manuk emprit kemudian di bakar rame-rame)

Cerita Kembang Pete

ini bukan sembarang cerita, cukup waktu yang lama akhirnya bisa menuliskan tanda cinta yang abadi namun kere (itu kata bang Iwan Fals). Setali tiga uang ketika saya sms pada seorang teman lama. "Lu udah punya momongan ya?" baru beberapa puluh menit ia membalas sms itu.

"Ya sudah ada dua bocah cilik." Tuh kan beberapa teman yang saya tanya kabar rata-rata memberikan jawaban yang sama. Mereka sudah berkeluarga dengan keaadaanya masing-masing.

Kembali teringat cerita Kembang Pete, dulu saya suka dengan gadis itu. kami menganggap cerita dulu itu sebagai cerita jalanan. Tidak ada tanda apapun, kami jalani itu dengan tidak semestinya. Sesekali pergi menuju tempat paling tinggi di kota kami, atau pergi ke tempat paling sepi pinggiran pantai selatan.

Impian kami simple, semoga diantara kita nantinya menjadi orang yang hebat. Saya bertanya padanya, "uang segepok itu akan diapain jika nantinya kamu berhasil menjadi orang hebat?" Saya akan rawat baik-baik tuh duit.

Kupikir dia akan bilang, dia akan beli mobil mewah rumah besar dengan isinya. ya kira-kira seperti itu mirip seperti sinetron di SCTV. kemudian dia kembali bertanya,kalo uang segepok itu ada padamu.

"Saya akan belikan segepok kembang pete." ya cuma jawaban itu yang terlintas yang sombong menghadapi keaadaan waktu itu.

Semoga hidup kita bahagia, semoga hidup kita sejahtera. - siang bersama lagu Kembang Pete dari bang Iwan Fals untuk Sri Bintang Delima

(dari balik jendela kemudian terdengar suara orang mengetok "bro kerasin dikit lagunya!")

*hampir fiksi

Kopral Jono & Vespa non Merdu

Terbayang bunyi motor tua kesayangannya, vespa butut yang hanya dia bisa merawat serta menaikinya.Tiada yang lain yang bisa menjinakan vespa putih (*dulunya) yang sekarang berubah warna menjadi biru keabu-abuan.

Saya masih duduk diteras rumah menikmati setiap kenangan masa kecil bahkan sebulan yang lalu ketika saya pulang kerumah tercinta ini. Bunyi vespa tua itu mengalihkan pandanganku dari klapagading kuning milik tetangga yang sudah sangat matang.

Jono, jono, jono masih membuat telinga tetangga merasa paling berfungsi dengan bagus. Tidak ada seorang mbah-mbah yang tak mampu mendengar suara berisik vespa tua itu. tidak pula teman saya yang tuli karena kecelakaan dengan truk semen dari Cilacap. sepertinya dia juga mampu mendengar suara Vespa itu. Sungguh keajaiban hiperbola suara Vespamu itu

otok...otok... eweeeer seperti itu bunyinya begitu vespa putih itu memasuki halaman rumah Jono.

----itu beberapa waktu lalu -----

sekarang vespa berisik itu berubah menjadi honda smash terbaru yang iklannya band Nidji.Lihatlah gaya sang Kopral yang berubah menjadi Kapten. senyum kecutnya dulu bersama sang Vespa berubah menjadi senyum kemenangan bersama Smash merah baru.

saat ini tidak ada jam 6 pagi dengan otok... otok... ewer... yang membangunkan tetangga karena alunan suara non merdu dari vespa tua itu. Biarkan saja sekarang sang Kopral menikmati kemenangannya, kerja keras telah menghasilkan motor merah itu.

*hampir fiksi

Senin, 07 Maret 2011

Pulang

Saya tahu bahwa orang selalu bilang "hilangkan perasaan kuatir", apapun itu hilangkan. Menghilangkan perasaan bahwa kita akan melakukan hal yang busuk esok hari, membayangkan bahwa besok merupakan hari yang sangat tidak enak. Itu sama saja ketika kita melihat seekor gajah tapi kita disuruh membayangkan semut.

Sama seperti beberapa hari ini, pikiran ini sangat mengganggu. Sakit, lemah, tak berdaya. apa yang ada dalam bayangan adalah 'keluarga' ya hanya keluarga yang memberikan obat sebagai rasa kuatir.

Kembali teringat sebuah lagu dari Souljah. kalo saya potong liriknya, pas bagian ini saya suka. Seindah-indahnya mimpiku, dan lautan didepan mataku.Mengapa ku rasa sendiri, Rindu yang terus menghantui. Kuhanya ingin Pulang...

Larut dalam suasana ini, takut kebawa lama-lama.