Pemain : Revalina S Temat, Ringgo Agus Rahman, Dwi Sasono, Risty Tagor
Penulis : Monty Tiwa
Produksi : Sinemart, Reload Film Center
Sinopsis
Maya merasa harus berbuat yang lebih baik kepada adiknya setelah kedua orang tua mereka meninggal dunia. Maya mencari tempat tinggal baru agar Andin adiknya bisa melupakan masa lalunya setelah ditinggal orang tuannya. Maya yang seorang asisten dosen filsafat mempunyai seorang pacar Adam (Ringgo) Andin merasa kasih saying dari kakaknya semakin berkurang dengan adanya Adam terlebih lagi mereka mau menikah. Setelah melihat iklan dikoran Maya tertarik dengan sebuah apartemen yang dikontrakan dengan harga yang sangat murah. Disana Maya bertemu dengan Slamet pengelola apartemen itu. Disamping itu mereka juga memiliki tetangga misterius. Tanpa diduga setelah menempati apartemen baru itu malah banyak kejadian mengerikan terjadi ada pocong yang selalu menganggu adiknya Andin. Maya dengan bantuan mahasiswanya mencoba meminta bantuan kepada sorang paranormal, diparanormal tersebut maya yang tidak percaya dengan hal mistik dibuka mata batinnya agar bisa melihat roh atau arwah yang gentayangan. Dari situ dimuali petualangan Maya melihat hal-hal ganjil disekitarnya seperti melihat pacar mahasiswanya yang telah meninggal serta arwah yang ngiler ketika melihat mereka makan.
Maya mulai mendapati kunci dari apa yang selam ini menganggu adiknya lewat sebuah seragam sekolah yang berlumuran darah. Satu persatu masalah Maya mulai terungkap semuanya tertuju kepada seorang yang bernama Wisnu yang ternyata tetangga apartemen Maya.
Dibuat dengan nuansa Sephia film dengan durasi sekitar 90 menit ini cukup membuat penonton dibioskop Mataram berteriak, tertawa bahkan sedih terbawa dengan tekhnik penyutradaraan yang dimainkan oleh Rudy Soedjarwo. Apalagi ditambah dengan para pemain yang sudah pasti kita kenal. Ada Revalina S Temat yang kita kenal sebagai pemain sinetron, ada Ringgo Agus Rahman dengan kekonyolannya di film Jomblo serta Dwi Sasono di Mendadak Dangdut yang bermain total dalam film horror Pocong 2 ini ada juga Risty Tagor yang bermain cukup bagus dengan arahan sutradara AADC ini.
Film ke 10 dari Rudy Soedjarwo ini saya anggap kompilasi dari film film terdahulunya seperti Mengejar Matahari, Tentang Dia, 9 Naga dan Mendadak Dangdut yang pernah saya tonton. Dengan campuran humor, drama serta horror diracik dengan matang oleh Rudy Soedjarwo dengan kesan yang sangat dalam seperti film-film terdahulunya yang lebih menonjolkan karakter kuat. Ditambah lagi dengan diaolog yang cukup menawan dan logis. Naskahnya sendiri ditulis oleh Monty Tiwa yang memang dari dulu menulis film-film Rudy Soedjarwo.
Juga ilustrasi musik yang sangat tertata rapi selama film ini berlangsung, ilustrasi musiknya sendiri digarap oleh Andi Riyanto
Namun ada beberapa yang saya anggap menganggu dalam film Pocong 2 ini. Seperti tehnik editing yang banyak kasar-kasar. Atau beberapa frame yang seharusnya tidak perlu lama-lama terlihat. Gak tau itu karena memang disengaja untuk menambah durasi atau bagaimana? Karena sebelumnya Film ini tidak lulus sensor. Diantaranya ketika mobil Adam berbelok menuju apartemen disitu setelah mobil out frame terasa lama sekali untuk berpindah ke adegan mereka berada di depan apartemen. Juga mulai dari awal pembuka film ini adegan lari kejar-kejaran wisnu dipotong dengan kasar untuk kredit title. Akibatnya background musik dengan atmosfir yang sangat keras tiba-tiba berhenti lalu kerass kembali seterusnya hingga bikin tidak nyaman namun itu berkurang setelah adegan awal tadi dilanjutkan dengan adegan Maya dengan kedua mahasiswanya yang ngegokil.
Pokoknya yang sangat jelas dari film Pocong 2 ini adalah Good Directing dari Rudy Soedjarwo yang sangat apik dan wah….. Ditunggu terus karya selanjutnya
Support Indonesia Movie.
Salam 7.
Yang bikin saya Wah di film ini
Adegan saat Maya menyuruh Andin berhenti merokok ditangga. Andin mematikan rokoknya dan pergi serta meninggalkan rokoknya. Lalu ketika Maya akan mengambil bungkus rokok itu terdengar suara langkah kaki andin, dan ternyata Pocong.
Kontiniti bu Dosen dengan karakter fisik yang berjalan cacat di film ini dan ternyata setelah Maya dibuka mata batinnya ia melihat yang membuat Bu Dosen berjalan cacat adalah anaknya yang menggantung dikaki kanannya.
Maya mulai mendapati kunci dari apa yang selam ini menganggu adiknya lewat sebuah seragam sekolah yang berlumuran darah. Satu persatu masalah Maya mulai terungkap semuanya tertuju kepada seorang yang bernama Wisnu yang ternyata tetangga apartemen Maya.
***
Dibuat dengan nuansa Sephia film dengan durasi sekitar 90 menit ini cukup membuat penonton dibioskop Mataram berteriak, tertawa bahkan sedih terbawa dengan tekhnik penyutradaraan yang dimainkan oleh Rudy Soedjarwo. Apalagi ditambah dengan para pemain yang sudah pasti kita kenal. Ada Revalina S Temat yang kita kenal sebagai pemain sinetron, ada Ringgo Agus Rahman dengan kekonyolannya di film Jomblo serta Dwi Sasono di Mendadak Dangdut yang bermain total dalam film horror Pocong 2 ini ada juga Risty Tagor yang bermain cukup bagus dengan arahan sutradara AADC ini.
Film ke 10 dari Rudy Soedjarwo ini saya anggap kompilasi dari film film terdahulunya seperti Mengejar Matahari, Tentang Dia, 9 Naga dan Mendadak Dangdut yang pernah saya tonton. Dengan campuran humor, drama serta horror diracik dengan matang oleh Rudy Soedjarwo dengan kesan yang sangat dalam seperti film-film terdahulunya yang lebih menonjolkan karakter kuat. Ditambah lagi dengan diaolog yang cukup menawan dan logis. Naskahnya sendiri ditulis oleh Monty Tiwa yang memang dari dulu menulis film-film Rudy Soedjarwo.
Juga ilustrasi musik yang sangat tertata rapi selama film ini berlangsung, ilustrasi musiknya sendiri digarap oleh Andi Riyanto
Namun ada beberapa yang saya anggap menganggu dalam film Pocong 2 ini. Seperti tehnik editing yang banyak kasar-kasar. Atau beberapa frame yang seharusnya tidak perlu lama-lama terlihat. Gak tau itu karena memang disengaja untuk menambah durasi atau bagaimana? Karena sebelumnya Film ini tidak lulus sensor. Diantaranya ketika mobil Adam berbelok menuju apartemen disitu setelah mobil out frame terasa lama sekali untuk berpindah ke adegan mereka berada di depan apartemen. Juga mulai dari awal pembuka film ini adegan lari kejar-kejaran wisnu dipotong dengan kasar untuk kredit title. Akibatnya background musik dengan atmosfir yang sangat keras tiba-tiba berhenti lalu kerass kembali seterusnya hingga bikin tidak nyaman namun itu berkurang setelah adegan awal tadi dilanjutkan dengan adegan Maya dengan kedua mahasiswanya yang ngegokil.
Pokoknya yang sangat jelas dari film Pocong 2 ini adalah Good Directing dari Rudy Soedjarwo yang sangat apik dan wah….. Ditunggu terus karya selanjutnya
Support Indonesia Movie.
Salam 7.
Yang bikin saya Wah di film ini
Adegan saat Maya menyuruh Andin berhenti merokok ditangga. Andin mematikan rokoknya dan pergi serta meninggalkan rokoknya. Lalu ketika Maya akan mengambil bungkus rokok itu terdengar suara langkah kaki andin, dan ternyata Pocong.
Kontiniti bu Dosen dengan karakter fisik yang berjalan cacat di film ini dan ternyata setelah Maya dibuka mata batinnya ia melihat yang membuat Bu Dosen berjalan cacat adalah anaknya yang menggantung dikaki kanannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita buat semua ini menyenangkan.