Minggu, 22 Maret 2009

Menghentikan Hujan dimalam Minggu

Akhirnya bisa mendengarkan secara langsung lagu-lagu yang biasa saya dengarkan di kost sendirian. Musikalisasi Puisi Sapardi Djoko Damono akan hadir di JOgja. langsung saja mengubah rencana yang terpaksa tersusun. Tak lupa mengucapkan mas Kusen yang telah jauh hari dulu menceritakan akan ada Ari Reda di Jogja (thank Q bapake). Setelah acara yang di Memento Cafe dulu gak sempet datang, terbayarkan sudah dengan semalem malah dapat jackpot banyak disini. Melihat penampilan Mereka ditambah permainan gitar Jubing juga Juki dan So' Imah yang gak ada matinya membuat malam ini menjadi mewah, mewah karena tontonan seperti ini yang selalu ditunggu olehku (biar gratis tapi mewah megah).

Separuh kepalaku masih sakit, ah gak ada yang peduli. lagian yang merasakan saya, yakin mau pergi ke tembi? ia mbak, jarang2 saya bisa menikmati secara langsung tanpa mendengarkan dari mp3. Hari itu sampai saat ini seperuh kepalaku memang masih agak pusing, gak tau migrain kali ini memang sangat mengganggu. tapi memang aneh setelah sampai di tembi dan melihat crowdit di situ bukannya kepala tambah pusing eh malah terlupakan. Di Tembi langsung mencari tempat duduk paling depan, dan mencari kursi tengah biar audio yang masuk pas, eh gak dapat ya akhirnya duduk dipinggir deh. Ketemu dengan mas Zam-zam dia sekarang tutor di kelas IVAA yang sedang saya ikuti, mas Kusen tentu saja lalu Rizki juga Mbak Ani dengan Mbak Reni. dibelakang sana masih terlihat orang yang pernah saya kenal yang sehari sebelumnya bertemu di Nagan 19, Mas Mukhlas dan rombongannya dari Rumah Opak.

Kembali ke Konser Kuhentikan Hujan malam tadi, konser tersebut menjadi salah satu konser yang indah yang pernah saya saksikan. tepukan tangan tak pernah berhenti ketika mereka menghentikan lagu yang dinyanyikan. Sebuah lagu yang sering saya dengarkan beberapa hari ini Metamorfosis ternyata masuk di playlist mereka, senangnya. sambil sedikit memejamkan mata membayangkan di kamar kost yang berantakan. Diam-diam ada yang menjadi dirimu. sajak yang bagus dan dimusikalisasikan dengan sangat bagus. dan anehnya yang membuat lagu itu adalah orang yang saya kenal, Budiman hakim. Dia seorang praktisi iklan , penulis buku sex after dugem yang sedang merajalela itu dengan cerita konyolnya yang menegangkan, mengharukan dan menyedihkan. Wah salut deh tenyata orang ini serba bisa.

Konser malam itu diakhiri dengan request lagu dari penonton yang ada disitu, mereka teriak senang ketika lagunya dinyanyikan oleh Ari Reda juga Jubing. Imagine menjadi penutup yang pas malam itu

dari kiri Reda Gaudiamo, Aku, Ari Malibu dan Reni.

Bersalaman dengan orang yang dikagumi tentu saja, apalagi bisa mengabadikan moment tersebut. ah sayang fotoku ngeblur semua, ini gara-gara mas Kusen hahaha. tapi ada satu yang bagus kok. dan ini menjadi yang tak akan saya lupa. Terimakasih buat semuanya, suara yang nyaring melengking hingga memesan rasa lapar yang asik itu buat mBak Reda Gaudiamo yang ternyata mantan orang iklan. juga buat Ari malibu yang misterius meminjam istilah orang. juga pendukung acara lainya yang menghibur malam minggu itu.

Nanti dulu, biarkan aku sejenak terbaring di sini.
Ada yang masih ingin kupandang, yang selama ini senantiasa luput.
(penggalan Hatiku Selembar Daun SDD)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari kita buat semua ini menyenangkan.