Saya
ingin cerita kejadian yang kalau saya ceritakan, kebanyakan gak pada
percaya. Kalau akhirnya ada yang percaya tetep aja mereka ga percaya
dengan apa yang mereka akhirnya tau itu. Ceritanya adalah, pernah pas
saya kemah(biar kaya anak pramuka) tapi kemahnya di gunung. Waktu itu
ada beberapa orang yang minta foto. Kata mereka lho ya, bukan kata saya.
Bahwa saya ini mirip pokalis ben(baca: penyanyi). Ga perlu saya
sebutkan band apa yang mereka maksud ya. Dan, sudah sering saya katakan
juga bahwa ini itu anugerah atau musibah kalau saya dikatakan mirip
dengan pokalis ben itu. Kejadian ini bukan satu, dua, tiga, empat, lima,
enam, tu7uh kali saya alami.
Semoga ada yang percaya sampai saya nulis ini. Bahkan kemarin, 2 Minggu yang lalu pas saya dan temen jalan-jalan di Taman Sari terus mampir ke galeri lukisan, ada seorang guide yang bilang bahwa saya mau konser :) ah, biasa aja tuh. Nambah lagi orang yang bilang saya mirip dia, pokalis ben yang lagunya sayapun suka.
Lain cerita bagus, ada juga cerita jeleknya. Pacarnya temenku, dia itu suka sekali dengan pemain sepak bola. Semuanya harus dihubungkan dengan bola. Bahkan cowoknya yang bukan pemain bola, dia bilang mirip pemain bola. Pas ketemu dia bilang bahwa saya mirip charles Puyol. Masih terdengar baik, tidak sejelek yang dibayangkan.
Diatas saya tulis anugerah atau musibah. Cerita jelek berikut bisa menjelaskan. Beberapa orang bilang "mas, kok ga suting-suting. Malah sekarang di balik layar" saya diem masih belum nangkap maksud mereka. Mereka nglanjutin tuh ceritanya. "Kabar pepi gimana mas?" Baru aku sadar kalo yang mereka anggap lawan bicara mereka adalah Budi Anduk, aduuuuh... Saya emang salah satu fansnya mas Budi Anduk, tak apalah dibilangin mirip. Jadi terserah yang lain setelah nanti bisa ketemu ( bagi yang belum pernah ketemu saya) anggap saya ini mirip siapa. Untungnya sebagian banyak bilang saya mirip pokali ben :).
Cerita
itu semua memiliki satu kesamaan atau satu penyebab, yaitu rambut.
Sebelum saya memiliki rambut gondrong seperti sekarang, ga pernah ada
kejadian seperti itu. Dari disangka preman, intel, pokalis, komedian,
pemain bola. Tapi yang paling saya seneng adalah ketika saya disebut
dengan sebutan "stylenya seniman, gayanya orang lapangan" nah itu yang
paling saya suka.
Sudah 4 tahun rambut ini gondrong. Sudah 4 tahun juga rambut ini memberi banyak cerita. Selain cerita mirip saya juga akan membagi cerita seputar rambut.
Deket kantor LSM tempat saya dulu pernah jadi volunteer, ada sebuah salon. Yang punya tante tinggi dan kuning kulitnya. Warna rambutnya kuning kadang kuning kemerahan. Kalau makan siang kita sering bareng, lha wong salon sama warung sebelahan. Dia suka tiba-tiba gemes pengin njambak ini rambut. Kalo saya sih mau aja dijambak kok mbak :).
Berikutnya rambut saya ini pernah menakuti bahkan membuat histeris anak ibu kantin tempat saya shooting. Jadi kalau saya masuk kantin, anak itu teriak dengan sangat kencang kemudian menangis tersedu-sedu. Sudah saya lakukan tips membuat anak kecil menyukai kita, tetep aja gagal. Selama seminggu shooting, 6 hari kemudian saya makan diluar kantin, padahal diluar debunya minta ampun, wong lokasi sutingnya di pabrik semen.
Yang seru lainnya adalah, salah satu temanku bilang ke ponakan mereka bahwa om gondrong ini bisa main sulap. Bahwa dari rambut gondrong itu saya bisa ngeluarin apa saja, dari kecoa bahkan kelinci. Eh, dia percaya. Satu, dua kali saya tipu anak itu dengan pensil dan kerikil yang bisa keluar dari rambut. ketemu lagi minta kecoa dikeluarin dari rambut.
Punya rambut gondrong banyak seneng dan susahnya. Keramas tiap hari biar ga panas dan gatel. Sampai sekarang belum nemu shampoo yang cocok sebenernya, yang mendekati cocok ada.
Kemudian saya juga punya
idola orang yang rambut gondrong, rambutnya dia emang ga tebel dan ikal
seperti milik saya.tapi cita-citanya mudah-mudahan sama. Dia seorang
fotografer national geographic, namanya jimmy Chin. Seorang petualang
sekaligus fotografer. Siapa sih yang ga pengin memiliki dream job
seperti Jimmy Chin, saya sih sangat pengin. Sekarang hampir miriplah,
kami sama-sama berambut panjang, sama-sama petualang :), dia fotografer
saya videografer ga jauh beda. Kita sama-sama ingin membuat suatu karya
tentang alam dan petualangan yang bagus dan bisa memberi makna orang
lain.
Merdeka orang gondrong :) mumpung masih panjang rambut
ini. Jabat erat dari saya untuk teman-teman yang berambut gondrong, yang
pendek juga.Sudah 4 tahun rambut ini gondrong. Sudah 4 tahun juga rambut ini memberi banyak cerita. Selain cerita mirip saya juga akan membagi cerita seputar rambut.
Deket kantor LSM tempat saya dulu pernah jadi volunteer, ada sebuah salon. Yang punya tante tinggi dan kuning kulitnya. Warna rambutnya kuning kadang kuning kemerahan. Kalau makan siang kita sering bareng, lha wong salon sama warung sebelahan. Dia suka tiba-tiba gemes pengin njambak ini rambut. Kalo saya sih mau aja dijambak kok mbak :).
Berikutnya rambut saya ini pernah menakuti bahkan membuat histeris anak ibu kantin tempat saya shooting. Jadi kalau saya masuk kantin, anak itu teriak dengan sangat kencang kemudian menangis tersedu-sedu. Sudah saya lakukan tips membuat anak kecil menyukai kita, tetep aja gagal. Selama seminggu shooting, 6 hari kemudian saya makan diluar kantin, padahal diluar debunya minta ampun, wong lokasi sutingnya di pabrik semen.
Yang seru lainnya adalah, salah satu temanku bilang ke ponakan mereka bahwa om gondrong ini bisa main sulap. Bahwa dari rambut gondrong itu saya bisa ngeluarin apa saja, dari kecoa bahkan kelinci. Eh, dia percaya. Satu, dua kali saya tipu anak itu dengan pensil dan kerikil yang bisa keluar dari rambut. ketemu lagi minta kecoa dikeluarin dari rambut.
Punya rambut gondrong banyak seneng dan susahnya. Keramas tiap hari biar ga panas dan gatel. Sampai sekarang belum nemu shampoo yang cocok sebenernya, yang mendekati cocok ada.
Jimmy Chin |
bonus saat ga gondrong |
"personal journey" edisi narsis: tantangan dari orang
Tweet
Lebih pilih ndak gondrong sih. Biar dipanggil kaaakkkk.
BalasHapuslama indak bersuo, apo kabarnyo
HapusSaya juga ingin gondrong mas..... tapi gimana caranya?
BalasHapusoi climber... ngeblog yak.
Hapus