Sunset di Pantai Sorong, Papua. |
Sesuatu yang diharapkan, kemudian diusahakan, suatu saat
bisa jadi terwujud. Keliling indonesia bisa jadi menjadi harapan bagi seorang
traveler yang menginginkan cerita atau pengalaman bisa menjejakkan kaki di tiap
pulau-pulau di kepulauan nusantara ini. Bagi saya keliling Indonesia merupakan
salah satu whistlist yang pernah dituliskan. Jika di kemudian hari keinginan
itu terwujud, maka saya ingin sekali menuliskannya, membagi cerita yang
sebenarnya tidak seberapa, sedikit konflik, banyak bahagianya.
Indonesia dengan ribuan pulau-pulaunya yang tersebar memang
menawarkan pesona yang indah. Bisa mengunjungi beberapa pulau besar,
mendapatkan cerita-cerita tentang masyarakatnya adalah bagian yang
menyenangkan. Lebih menyenangkan lagi ketika perjalanan kali ini ditemani oleh
seorang perempuan yang luar biasa, sedikit konflik, banyak bahagianya, istri
sekaligus teman perjalanan yang memberikan banyak cerita.
Tawaran keliling ini datang ketika sebuah production house
menawarkan untuk liputan newsflash dari klien yang ditayangkan di tv swasta. Pikiran
saya waktu itu adalah, kami baru beberapa bulan menikah, bisa jadi ini menjadi
bonus honey moon bagi kami. Bekerja sekaligus
jalan-jalan, sekaligus honey moon. Dan,
kamipun terima tawaran itu.
Dua orang ibu bergegas melawan arus menuju pasar apung di Kalimantan Selatan |
Dari Bondowoso cerita ini dimulai, saya menuliskan di blog ini beberapa minggu yang lalu. Kemudian kami menuju Sumatera Barat, Padang. Mencari cerita masyarakat yang memiliki potensi daerah. Dari Sumatera kami menuju Papua Barat, Sorong. Di Sorong kami bertemu dengan transmigran yang berasal dari Yogyakarta. Dari Sorong kami menuju Sumatera kembali, tujuannya adalah Banyuasin. Di Banyuasin kami bersama perempuan-perempuan perajin atap nipah. Dari Sumatera kami menuju Celebes, Sulawesi Utara tujuan kami, di Minahasa Utara dan Minahasa. Kami mencari petani rempah Pala yang memang memiliki sejarah panjang. Dari ujung utara Sulawesi kemudian kami terbang menuju Sulawesi Selatan, Maros dan Pangkajene menjadi tujuan kami. Sulawesi Tengah yang menjadi tujuan berikutnya, ternyata tidak bisa kami datangi karena berhalangan dengan acara lain, padahal sedang ada event sail tomini. Setelah menghabiskan beberapa daerah di Sulawesi, saya dilanjutkan berkeliling di Cianjur, mengunjungi situs pra sejarah di Gunung Padang. Beberapa hari istirahat kami sengaja berlibur ke Surabaya untuk mengunjungi sahabat lama yang kudu dikunjungi. Tujuan berikutnya adalah Semarang, Demak, kota para Wali yang sangat religius. Pulau terakhir yang saya kunjungi adalah Kalimantan, saya mencari beberapa cerita tentang masyarakat di Martapura.
Ada cerita yang menarik, ada cerita yang penuh intrik, tapi
banyak bahagianya. Semoga nanti bisa dituliskan setiap perjalanan di blog ini.
Menyenangkan memang bisa berkeliling Indonesia, gratis bahkan dibayar, karena
kami memang bekerja meski sambil bermain. Semoga yang membaca tulisan ini bisa
berkeliling Indonesia juga, karena Indonesia itu luas dan banyak ceritanya.
Pelangi di awan, ada yang pernah melihat juga? |
Alamaak... Senang sekali bisa anjang sani-sini ke tempat terjauh. Mumpung belum lahir momongan.
BalasHapus