
Harmoni memberikan citranya kepada seseorang dengan telapak tangan kasar diantara dua beringin alun-alun kidul. Dia sengaja datang diundang melalui penyatuan dua simphoni. Hasrat dan sayang, harmoni mengatakan 2 hal itu yang akan disatukan kepada seorang dengan telapak tangan kasar diantara dua beringin.
Temanku kembali meniup harmoni itu, kali ini dengan hasrat untuk memilikinya. Kembali harmoni berubah menjadi sekeras karang yang menjulang tinggi. Si telapak tangan kasar diantara dua beringin sudah hadir. Dengan kasihnya ia menyibak harmoni yang ada, bukan dengan hasrat matanya yang nampak kaku melihat keindahan harmoni itu. Harmoni itu begitu indah berada ditangan yang tepat. Semua orang tertuju pada telapak tangan kasar itu, ia memainkan harmoni itu dengan penuh keindahan. Terbentukalah sebuah Harmoni dijalan itu, seorang dengan telapak tangan kasar telah membuat harmoni diantara dua beringin menjadi lebih menarik.
Harmoni itu ada, masih tersimpan diantara dua beringin. Ia menjaganya dengan kasih, ia lupakan hasratnya. Sesekali saya masih bisa menikmati harmoni itu dari kejauhan, sungguh perpaduan yang menarik. Sri Bintang Delima, suatu waktu akan kuajak engkau menikmati harmoni itu. Akan kutunjukan sebuah harmoni dari telapak tangan kasar diantara dua beringin.
senangnya jadi sri :D
BalasHapusNanti ku kenalkan padanya. biar kalian puas ngobrol mahabarata.
BalasHapussalam kenal saja.. :)
BalasHapusKenal kembali kawan.
BalasHapus