Tweet
Minggu, 11 Desember 2011
Sanak sai Hibat di Pulau Tegal [video dokumenter]
Tweet
Jumat, 07 Oktober 2011
Simfoni Luar Biasa: Kebahagiaan dalam Musik
semua foto dari A Special Simfony
Sabtu, 24 September 2011
Progam Baru Indosat: Pulsa Langsung Kembali!
Sampai di bundaran HI sempet bingung juga, dimana itu lokasi tempat diadakan acara tersebut. Sebelumnya saya lihat di google maps bahwa tempat diadakan acara Indosat sangat dekat dengan bundaran HI. setelah nanya ternyata lokasi tersebut ada di depan saya (jangan malu untuk bertanya agar tak sesat dan menyesatkan di jalan, jakarta-Jogja sama saja, orangnya ramah-ramah. gak perlu ragu kalau mau nanya :D) Di pintu Hotel dengan pelayanan ramah itu, saya disambut kayak tamu hotel :D. Saya selalu suka cara sebuah instansi yang menghargai setiap orang yang datang, meski bukan tamu. Dan, hotel Mandarin Oriental sangat layak mendapat penghargaan bagus untuk pelayanannya. Meski saya jalan kaki, nampak seperti gembel, Garda depan hotel tersebut tetep memberikan senyum ramah mereka, bahkan ketika saya menanyakan letak toilet berada, salah satu karyawan mengantarkan sampai terlihat pintu toilet, 7 thumbs up buat manajemennya. Gak salah buat Indosat buat nyari tempat seperti ini, selain bersahabat juga enak, suka senyum karyawannya.
Di lantai satu saya sempat bertemu dengan salah satu tamu yang diundang, seorang perempuan, setelah basa-basi sedikit ternyata dia berasal dari Tabloid Pulsa. Akhirnya sampai juga di MO Bar.... Sampai di lokasi acara langsung ketemu dengan mas Srondol yang sudah dari pagi di tempat tersebut. Sedikit registrasi untuk tamu yang hadir, dan tentu saja goodybag sebagai cinderamata dari Indosat saya dapatkan. di situ saya jug abertemu dengan rekan blogger yang lain. Dari Media mana mas, oh maaf saya hanya blogger, just a blogger yang suka nulis sesukanya asal ada maunya (kalimat terakhir saya ucapkan dalam hati) Orang yang akhirnya saya tahu dari Media Indonesia itu tersenyum sebelumnya keluar"oooooo". Saya ngobrol bersamanya tentang tujuannya hadir di acara ini, serta rutintasnya menulis masalah pereokonomian di Indonesia (dia menulis kolom ekonomi).
Selang beberapa lama beberapa kursi di bar tersebut sudah mulai terisi penuh, sajian breakfast terlihat menyejukan mata. Akhirnya saya ambil beberapa potong kue dan secangkir kopi hitam tanpa gula tentunya. Banyak sekali orang yang hadir di peluncuran program Indosat ini, dan rata-rata dari Media, ya iyalah namanya juga release sesuatu untuk dikabarkan, masa ngundang sesuatu yang lain, sesuatu banget nantinya. Dari beberapa orang yang hadir saya juga bertemu dengan the Quen blogger, JulieHardy, sebelumnya saya bertemu dengannya di Jogja.
Seorang perempuan tiba-tiba duduk dimeja tempat saya dan temen-temen berada. Saya berkenalan dengannya, kemudian dia ngasih juga nomer handphone dan PIN BB tentunya. ketika dia nanya balik PIN BB punya saya, saya bilang saja masih di pinjem yang punya. senyumnya sangat manis lho, mirip bintang iklan yang nempel di baliho-baliho Indosat. Apalagi habis acara ini kami berencana buat jalan berdua, wah...... Tiiiiit, lamunan saya buyar ketika mas Srondol ngajak ngrokok. Ah, ternyata hanya lamunan seperti biasa, cuma khayalan. Gak apa, dari pada berkhayal yang lain. Tapi, yang saya tulis kali ini tidak sekedar khayalan, ini nyata, ini tentang program baru Indosat yang diluncurkan pada hari Jumat tanggal 16 September kemarin.
Bertempat di Bar Cafe, Mandarin Oriental Hotel pada Jumat lalu 16 September 2011, Indosat memperkenalkan program barunya itu . Keuntungan dan kemudahan juga nilai plus lainya dengan mudah kita dapatkan. Setelah program mudik Ramadhan kemarin, Indosat untuk program terbarunya ini semakin memanjakan pelanggannya dengan memberikan keuntungan dan kemudahan untuk dapat menikmati program barunya ini. Pulsa Langsung Kembali, seperti yang dikatakan Reinaldy, Division Head Youth Segment dari Indosat bahwa, program Indosat terbaru ini tanpa harus registrasi dan tanpa mengubah program yang ada sekarang ini dari Indosat. Dan, bonus Pulsa Langsung Kembali bisa diperoleh tanpa syarat minimal pulsa. Semua tarif Nelpon, SMS dan data mengikuti tarif eksisting yang berlaku sesuai dengan paketnya masing masing.
Sebenarnya apa saja kelebihan dari program baru Indosat ini. Jadi yang bisa kita dapatkan dari program Pulsa Langsung Kembali ini adalah ketika kita nelpon, kita akan dapat bonus sesuai dengan waktu ketika kita nelpon. Kalau kita nelpon 1 menit, kita akan langsung dapat 1 menit bonus bicara, 5 menit kita dapat 5 menit bonus bicara. Begitu seterusnya, tapi untuk bicara diatas 10 menit, bonus yang kita dapatkan hanya pada menit ke sepuluh. Pulsa Langsung Kembali tidak berlaku untuk waktu bicara kurang dari 1 menit. Program Pulsa Langsung Kembali berlaku untuk semua pelanggan prabayar Indosat seperti Mentari, IM3 dan Indosat Mobile.
Menariknya selain mendapatkan keuntungan dari bonus yang kita dapat, akumulasi pulsa juga bisa kita gunakan pada esok harinya. MIsalnya kita menelpon teman kita pada setelah pukul 5 sore. Karena bonus bicara hanya berlaku pada pukul 12 malam sampai jam 5 sore, maka bonus bisa digunakan untuk besok. dan menariknya lagi bonus tersebut bisa diakumulasikan sampai tenggang waktu pulsa kita. Untuk bisa mengetahui bonus dari program Pulsa Langsung Kembali ini kita bisa cek langsung di *555*2#
Untuk Syarat & Ketentuan program Pulsa Langsung Kembali bisa dilihat dibawah ini:
- Bonus diperoleh untuk setiap panggilan / telpon berbayar ke sesama Indosat atau operator lain menggunakan pulsa utama pada pukul 12.00 – 24.00 (tidak berlaku untuk panggilan internasional, 01016, premium call dan lainnya).
- Bonus yang didapat bersifat akumulasi dan digabungkan ke dalam account Bonus Bicara.
- Bonus berlaku untuk panggilan ke nomor Indosat pada pukul 00.00 – 17.00 selama kartu aktif
- Bonus yang diperoleh pukul 17.00 – 24.00 dapat digunakan keesokan harinya (pukul 00.00 – 17.00).
- Jika pelanggan dalam masa tenggang maka bonus tidak dihapus dan dapat digunakan kembali setelah melakukan isi ulang (aktif kembali)
- Selama periode promo Pulsa Langsung Kembali, Promo Free Talk 5000 (pakai voice 5000 dapat pulsa Rp10.000) pada paket Mentari Dasar / Regular tidak berlaku.
- Pelanggan IM3 Ce-eSan dan IM3 Community tidak dapat mendapatkan promo Pulsa Langsung Kembali.
- Bonus Pulsa Langsung Kembali dapat dinikmati Pelanggan IM3 Ce-eSan dan IM3 Community dengan melakukan UNREG CeeSan atau Community.
- Untuk melakukan Unregistrasi dari layanan Ce-eSan dan community dengan cara :
- ketik : UNREG
(spasi) CEESAN atau UNREG (spasi)COMM ke 333
Tweet
Minggu, 11 September 2011
episode: Amprokan Blogger Bekasi
Kabar tidak bahagia ketika saya dan teman-teman dari Kompasiana mendapati bahwa Om Jay sedang berada di rumah sakit karena Demam Berdarah. Padahal sebelumnya kami akan bertemu di acara launching Kompas TV. Semoga cepat sehat kembali om jay dan menulis lagi.
Tweet
Jumat, 02 September 2011
episode: Sebentuk Kerinduan
Ini tentang sebuah kerinduan,karena semua akan bergembira menyambutnya. Di sudut dapur belakang rumah mulain terdengar suara pisau besar yang sedang memotong ayam, teplak-teplok-teplak, saling berirama. Ibuku, orang yang selalu membuat saya ingin pulang setiap lebaran, tentang sebuah perasaan tenang, syahdu, bahagia , bergembira bisa pulang lebaran kali ini. Suara pisau yang beradu dengan talenan kayu kalah dengan suara anak-anak yang bernyanyi lagu "Lebaran sebentar lagi,..." kalau gak salah lagu ini dipopulerkan oleh band Gigi. Mereka bernyanyi dengan serentak sambil masing-masing dengan bangga bercerita tentang pakaian barunya yang bergambar ipin-upin dan kaos merah timnas bernomer milik Cristian Gonzales. Mereka ceria di sudut senja akhir ramadhan kali ini.
2 hari yang lalu tepatnya pada tanggal 26 Agustus, saya dan rombongan teman-teman dari Jakarta masih terjebak macet setelah keluar dari jalan tol Kanci, perjalanan sampai tegal kami tempuh lebih dari 6 jam, bisa dibayangkan betapa lamanya saat itu. Ya, kami sempat mengeluh. Tetapi jika melihat lalu-lalang kendaraan roda dua yang berhasil melewati kami, ada sedikit perasaan yang membuat saya sendiri termenung jika mengingat kejadian itu.
Satu buah sepeda motor matik yang dikendarai oleh seorang ayah dengan anaknya berada ditengah dipeluk ibunya dengan balutan jaket yang menurut mereka telah terlindung dari angin sepanjang perjalanan. di depan kami sebuah truk dengan terpal biru, dari pinggiran pintu bak truk tersebut keluar beberapa kepala yang terlihat sendang mencari udara segar, mereka bergantian. saya sempat perhatikan, setiap tidak lebih dari 2 menit kepala itu masuk kedalam bak truk kemudian keluar kepala yang berbeda.
Kemudian saya kembali teringat seorang teman baru yang saya kenal ketika menunggu jemputan mudik, apakah hari ini mereka sudah sampai tujuannya? 2 buah sepeda diantara ramainya kendaraan bermotor roda dua tiba-tiba berhenti ditempat saya berdiri didekat pintu tol Cibitung. keringat terlihat pada raut muka mereka menandakan sebuah perjalanan yang mereka tempuh tidak dengan mudah. Saya iseng bertanya karena penampilan mereka yang berbeda dari semua orang ditempat itu "apakah mau mudik juga?" salah satu dari mereka menjawab, "Iya, kami mau bersepeda ke Wonosobo." wow, amazing. Saya sempat kagum dengan yang mereka lakukan, akhirnya kami berkenalan. mereka bernama Ocat dan Boy, mereka berasal dari komunitas Backpacker Indonesia Sepeda. Mereka sebenarnya tidak mudik, tapi ikut mengantarkan teman mereka yang masih tertinggal jauh dibelakang yang akan mudik ke Wonosobo, tentu saja dengan sepeda onthel juga. Gila sekaligus sangat pantas mereka diancungi jempol, sebuah hoby yang mereka lakukan dengan senang hati di suasana mudik yang selalu ramai dengan kendaraan bermotor, 4 orang pemuda dengan komitmen bersepedanya ikut menyemarakan mudik tahun ini dengan bersepeda.
Ada perasaan yang berbeda ketika kita bisa pulang ke kampung, dengan bersusah payah seperti itu untuk bisa menunjukan identitas dirinya. Dengan motor baru mereka pulang dengan senyum sumringah. Ya, perassaan bergembira campur aduk bisa memberi angpao kepada keponakan mereka. perasaan puas karena bekal sukses bisa dibawa pulang ke kampung halamannya, namun tidak hanya itu saja. ketika saya tanya kepada teman saya yang telah sukses di Jakarta mereka selalu bilang, "perasaan ini tidak bisa dihargai dengan apapun, berapapun mahalnya kerja lembur di bayar, saya emoh. saya pernah nangis batin ketika lebaran tidak pulang, melihat teman kerja yang lain bisa bertemu dengan keluarga mereka, saya malah masih bekerja demi uang lembur yang besar, aku wegah (gak mau) mengulangi kesalahan seperti itu." Sebuah motor melaju dengan tulisan yang membuat saya tertawa jika mengingatnya"Pulang malu, tidak pulang Rindu." tulisan itu cukup menggambarkan perasaan seoarang.
Memang sebuah momen yang menyenangkan bisa merayakan lebaran. Bisa sungkem di lebaran kali ini, mengucapkan kalimat maaf sepenuh hati kepada Ibu, ayah. Sampai tak terasa airmata telah membasahi pipi. entah, apakah ini salah satu keajaiban Idul Fitri, dan saya selalu menangis jika mengucapkan kata maaf kepada Ibu ketika Idul Fitri tiba.
Bisa menelungkupkan tangan, bersalaman sambil mengucapkan mohon maaf lahir dan batin kepada semua kerabat. mengetuk pintu tetangga sambil melirik makanan yang tersaji di mejanya. menghadapi keponakan yang bersiap meminta angpau lebaran. ini hanya kembali tentang sebuah perasaan syahdu, bahagia semua bergembira menyambut kemenangan yang tiba di Ramadhan tahun ini.
Aroma opor ayam sudah mulai terasa, setelah tadi hanya terdengar suara pisau yang sedang memotong ayam. inilah rasa yang selalu membawa untuk pulang. Ah, mungkin ini aroma masakan dari tetangga sebelah menurutku, tak mungkin kan memasak daging sebegitu cepatnya.
Jauh diseberang sana, ratusan bahkan mungkin ribuan kilometer dari tempat saya saat ini, seorang teman atau bahkan masih banyak orang yang tidak bisa merayakan lebaran kali ini bersama keluarga maupun orang-orang terkasih. Seorang teman menuliskan statusnya di facebook dan twitter itu membuat saya semakin bersukur bisa merayakan lebaran dirumah bersama keluarga. Kawan, aku ingat engkau pernah bercerita tentang makna pulang. itu tentang perasaan hati yang tidak bisa ditawar dengan apapun, namun itu tentang kewajiban yang harus dilaksanakan lebih dulu disana. Semoga akan ada gantinya lebaran kali ini, karena kita selalu percaya kan, bahwa orang baik akan selalu mendapatkan yang terbaik, meski tidak bersama keluarga kita tetap bisa menikmati kemenangan ini. lakukan yang terbaik lebaran kali ini kawan.
30 Agustus 2011 | Perbedaan itu menyenangkan
Seharusnya hari ini saya sudah bisa merayakan lebaran, ketupat yang sudah dibuat, bumbu opor yang sudah disiapkan sedari kemarin, setiap sudut lemari, kursi yang ada di meja tamu sudah mengkilap dibersihkan, semuanya tidak jadi terlaksana. Memang ada perasaan aneh mendengar lebaran kali ini diundur.
Jam 19.00 WIB saya dan beberapa orang tua yang lain dengah hikmat menyaksikan sidang itsbat yang sedang live di salah satu stasiun TV. kami semua tahu bahwa dari hasil pemantauan bilal yang sudah didapat kemungkinan besar bahwa lebaran memang dilaksanakan di hari Rabu. beragam komentar yang semuanya sebenarnya setuju saja dengan ketetapan itu, tapi memang kita hidup didesa beragam argumen untuk memperramai suasana mulai keluar dari mulut ke mulut para orang tua di kampungku ini. Ada yang bilang bahwa, beginilah kalo agama juga dipolitisasi. payah, coba dulu kita punya pemimpin yang kuat, gak mungkin plin-plan kayak gini.
Apalah artinya ketupat yang tidak jadi buat lebaran besok toh kita tetap bisa berlebaran dengan ketupat kemarin kan, opor yang dimasak menggunakan santan tentu tidak sesegar ketika baru memasak kemarin, tapi ada yang menarik dari ini semua. Sahur kali ini mendapat menu spesial ketupat opor, saya tersenyum mendapati hal unik ramadhan tahun ini. berpuasa ketika 1 syawal adalah haram, ketupat lebaran jarang sekali buat sahur, tapi kali ini ketupat untuk lebaran berfungsi ganda sekaligus untuk menu sahur.
Sore kemarin ratusan kembang api telah menyalakan langit kampung kami, saling bersautan memberi warna-warni di langit ujung ramadhan ini. setiap anak meneriakan takbir, bermain, barnyanyi. Kembang api yang habis ratusan ribu itu sudah tidak ada ditangan, lebaran tidak jadi, dan tahukah kita semua tetap merayakan labaran ini penuh kemenangan, biarpun kembang api untuk perayaan malam takbiran sudah sedikt habis. Anak-anak itu apakah tahu apa yang sebenarnya terjadi dibalik diundurnya 1 Syawal ini, yang saya tahu adalah bahwa selalu penuh keceriaan kapanpun lebarannya.
Akhirnya genap juga 30 hari saya dan keluarga menunaikan kewajiban ini, ada baiknya juga lebaran diundur, adik ipar saya semalam tidak ikut sahur karena keyakinannya yang melaksanakan Idul Fitri hari Selasa ini, kami selalu menghormati keputusan yang baik, jadi dia tidak ikut berpuasa hari ini karena berpuasa di Idul Fitri haram hukumnya. menjelang matahari terbit, ia sudah bersiap mengeluarkan sepeda motor untuk ikut Sholat Ied di kampung sebelah. Menikmati perbedaan memang menyenangkan. Dan, ini hari terakhir Ramadhan, kita pasti menang.
31 Agustus 2011 | Kutemukan arti Kerinduan
Gema takbir semalam suntuk masih terdengar jelas sampai saat ini. Mushola kecil tempat dulu saya mendalami ilmu agama telah mempersiapkan euforia kecil di malam takbir. Di mushola kecil ini yang baru 3 kali sebagai tempat pelaksanaanSholat Ied, karena dulu sholat ied dilakasanakn di markas besar batalyon TNI-AD 405 secara serempak TNI dan masyarakat, entah kenapa sekarang tidak lagi diperbolehkan sholat dilapangannya yang cukup menampung ribuan jamaah itu. mushola kecil kami tidak bisa menampung jamaah sholat ied yang begitu banyaknya, di shoft belakang yang kebagian ibu-ibu berdesakan mencari tempat nyaman untuk beribadah, kertas flexi bekas baliho produk seluler digunakan sebagai alas selain terpal-terpal biru tempat biasa menjemur padi. Mushola kecil ini yang pernah mengajarkan bagaimana mengucap takbir dengan benar, bagaimana kami anak-anak kecil dulu menabuh bedug seenaknya hingga biasanya imam mushola akan menegur kelakukan kami. Mushola kecil ini selalu menjadi kerinduan untuk sekedar merasakan ketenangan ramadhan.
Keluarga besar telah berkumpul dirumah mbah buyut kami, beliau orang yang paling tua disusunan keluarga saya. Saudara dari jauh sudah berdatangan. Seperti biasa, ramai anak-anak menjadi cerita tersendiri. mereka bersiap berbaris menodong setiap orang yang datang. ada yang sedang menghitung berapa banyak ia sudah mendapatkan salam tempel, ada yang menangis karena mendapatkan lebih kecil. bahkan ada yang mash belum mengerti salam tempel itu apa hanya ikut-ikutan kakak-kakaknya yang semuanya ceria di hari ini.

Menu spesial lebaran sudah bersiap diatas meja, bagiku ini yang istimewa. Indonesia, penyeragaman unik melalui kuliner, dimanapun lebaran entah kenapa sangat dekat dengan ketupat. dari sabang sampai merauke, ketupat menyatukan rasa ketika lebaran. Entah siapa yang sebenarnya memulai kebudayaan ala ketupat ini. Meski ketupat yang keluarga saya bikin sudah tidak lagi sesegar biasanya karena ketupat ini telah dibuat 2 hari menjelang hari raya, karena diundurnya lebaran kemarin. Semua melahap makanan itu, kuah kekuningannya kadang membuat nangis anak kecil dengan baju barunya yang terkena cipratan kuah kuning tersebut, deterjen manapun sepertinya tidak sanggup membersihkan bekas kuah kuning tersebut, saya pernah jadi korbannya.
Di hari fitri, kita bisa menyatukan hati, bersilaturahmi mengucap maaf. berterimakasih karena telah diberi kesempatan untuk bisa menikmati lebaran kali ini dengan penuh kesenangan. Kerinduan yang selama ini dirindukan, rasa yang ingin tersampaikan di kesempatan ini. Apakah kerinduan ini yang selalu dicari setiap orang menjelang lebaran hingga harus bersusah payah mudik Untuk sekedar melepas kerinduan untuk tradisi rutin yang selalu ditunggu., menyiapkan makanan lezat, ketupat, suara gema takbir yang selalu menimbulkan kesan tersendiri. bersilaturahmi kepada sanak saudara. kerinduan seperti itu yang selalu saya ingin rasakan setiap tahun. semoga kerinduan ini telah terobati di hari fitri ini. Akhirnya catatan ini saya tutup sama seperti saya membalas sms yang sangat banyak masuk ke handphone kecil saya. "ngaturaken sugeng riyadi lan nyuwun agunging pangapunten sedaya khilaf kulo lan keluarga, mohon maaf lahir batin, piss."

Tweet
Selasa, 30 Agustus 2011
episode: Nasionalisme?


Sabtu, 06 Agustus 2011
episode: Sebuah Fantasi

Cahaya, 20 tahun lalu dia merupakan bayi kecil yang ditinggalkan seseorang di pinggiran jalan depan rumah tetanggaku. Saat ini dia telah berubah menjadi gadis ternama karena menang undian 1 Milyar dari merk sabun yang selalu ia kenakan dari SD
"Seharusnya saat ini saya bisa menjadi apa saja." dia berkata padaku yang masih tak percaya anak didepan ini milyader baru karena sabun mandi.
Tidak pula ada mobil mewah atau benda mewah lainya sebulan ini saya perhatikan disekitar rumahnya. Dikemanakan uang segepok itu, apa masih kepikiran buat membeli kembang pete buat berkebun dipekarangan samping kali milik keluarganya.
"Uang segepok mau diapakan kalo disempen melulu?" kata bijak yang saya dengar dari Cahaya. bukan barang mewah yang ia inginkan,apalagi keluarganya sudah berkecukupan dengan keadaannya.
"Sebuah Fantasi, saya mau membeli sebuah fantasi. Tapi tidak mengerti dimana saya membeli fantasi tersebut."
"memang apa fantasimu."
Tweet
Minggu, 24 Juli 2011
Kopi & ro(k)ok
Kami istirahat, menikmati lelah dengan celaan
yang mulai nglantur dari mulut ke mulut.
- Cikarang
Tweet
Selasa, 19 Juli 2011
Surat
Saya masih disini dengan segenggam pukulan yang pernah engkau hantam tepat. Dengan segala perasaan takut kutuliskan sebuah pesan agar engkau tak perlu datang ke tanah ini.
Engkau tak perlu berpusing menganggap surat-surat yang datang itu bukan sebagai ancaman. Aku menuliskan itu tidak dengan penuh dendam, melainkan kebencian seorang teman.
Saat engkau berdiri tepat dihadapanku, waktu itu seseorang memperhatikan melalui jendela kecil dibalik rumah tempat kita kecil dulu. Tangannya mendekap, hingga akhirnya saya tahu ketika perempuan dengan doa tiap malam untuk nama kita itu berharap tidak pernah ada kejadian saat hujan sore itu terulang kembali.
Jika saat ini aku masih bisa mengirim surat tanda kebencian, itu karena kasih yang pernah seseorang berikan untuk kita. kabar dua orang mungil yang sekarang menemanimu memberikan bahagia untuk seseorang di ujung usia ini.
Tweet
Minggu, 10 Juli 2011
Daripada tidak Menulis
Melihat, membaca blog temen-temen yang selalu update kadang gatel juga ingin melampiaskan beberapa paragraph untuk di tulis di blog ini. Sampai-sampai ada temen yang nyapa, seperti lagunya Bang Iwan Fals, si An**ng Binal dari Jogjakarta, dimana kini kau berada. Ya, saya jarang nulis karena tiiiit. Ini dia blog terakhir yang saya baca hingga membuat naluri menulis bisa tersalurkan. Pertama BLog kawan lama Izzah yang menuliskan NGlanggeran, tempat ngungsi ane kalo sumpek di Jogja. dan juga ada Blog dari Ibu Gigi aka Belind yang nulis tentang buah-buahan.
Paling tidak, meski sedikit menulis kali ini ada yang terlampiaskan. Upload foto-foto awal dulu aja oleh-oleh dari kota dengan banyak suara klakson. jakarta memang begini, harusnya bisa eksplore jakarta untuk dituliskan di Blog ini, nanti aja tunggu tanggal mainnya.
Tidak ada unek-unek yang tidak bisa dituliskan meski itu dibaca bikin eneg. regards Gugun 7


Tweet
Sabtu, 02 April 2011
Cerita Nglanggeran #2: Tentang Pagi yang Menakjubkan


Bayangan batu-batu besar diantara kabut menjadi pemandangan yang tak lazim. bayangan itu membentuk seperti binantang besar mirip monster, tapi ada juga yang seperti bidadari cantik. Inilah salah satu keunikan gunung api purba Nlanggeran, dengan batu-batu besar berjenis Breksi yang menjulang tinggi akibat dari pembentukan material vulkanik beberapa juta tahun yang lalu. Hitam, angkuh, angker batu-batu itu terlihat dalam pikiran saya membentuk bayangan aneh tapi lucu.
Bulan nampak tidak lebih besar menurutku, tidak ada perubahan malam itu. Itu yang kami lihat disana. Memang perubahan bentuk bulan tidak bisa benar-benar dirasakan selain dengan alat tertentu dan para astronom itu. Meski fenomena supermoon itu tidak bisa disaksikan langsung dengan mata langsung. Tapi malam itu memberikan sesuatu yang lebih menarik dari Supermoon.
Kami beranjak dari tempat kami tidur di pos 2. Setelah berkemas dan membersihkan sampah sisa pesta kami malam itu demi menyaksikan supermoon. Yula dan Ngashim pamit duluan untuk turun gunung karena ada keperluan. Hanya kami bertiga yang kemudian melanjutkan menuju puncak pelangi untuk menikmati sunrise pagi itu.
Jarak yang ditempuh daripos 2 menuju puncak lebih lama dari pos utama menuju pos 2. Kami menempuh sekitar 25 menit menuju puncak. Disana sudah ada beberapa kelompok yang ngecamp di deket puncak. jadilah puncak yang tidak begitu lebar penuh oleh anak muda yang menikmati alam ini. Untungnya ini kedua kalinya saya berada di tempat ini, akhirnya saya mengajak Pace dan Pariyem menuju sisi puncak kedua yang tak ada orang selain kami bertiga.
Dan, apa yang kami dapatkan kembali dari puncak ini? ini dia yang kami dapatkan dari atas sana.
Setelah menikmati hangatnya mentari pagi selama satu jam disana dan taklupa foto kenangan kamipun beranjak dari tempat itu. Tidak mudah meninggalkan kenikmatan itu tapi kami memang harus segera pergi dan perjalanan menguras keringat akan kami lakukan lagi,naik turun batu-batu besat hitam itu. Inilah sensasi yang kadang saya juga benci namun begitu menikmati dari setiap nafas yang tak rapi juga keringat yang hemm.
Ini dia perjalanan turun gunung yang sempat terekam. Dengan tenaga baru dari sinar mentari yang hangat ternyata cukup membuat kami mendapat energi lebih untuk melewati rute-rute menyenangkan dan menegangkan ini. Tidak lupa dalam kondisi apapun sebagai seorang blogger kita harus bisa menunjukan kenarsisan apapun itu. Narsis itu sangat perlu ternyata selain sebagai pura-pura nemu spot untuk foto ternyata juga bisa untuk pura-pura istirahat karena memang bener-bener capek, jadi kami tetap bernarsis ria sepanjang perjalanan.
Ditambah sensasi lainya yang didapat setelah mendaki gunung purba ini. Eh dari tadi sebenarnya ngomongin Purba melulu, memang apa bedanya gunung purba dengan gunung-gunung lainya? jadi yang saya tahu gunung itu merupakan gundukan tanah yang lebih tinggi dari sekitarnya memiliki tinggi diatas 600 mdpl. Dan untuk kata purba sepertinya akan selalu berhubungan dengan waktu yang berjuta-juta tahun yang lalu. Jadi kesimpulan saya artinya adalah gundukan tanah yang terbentuk berjuta-juta tahun yang lalu (semoga ini dibenarkan oleh ahli). Tapi memang pada dasarnya setelah saya baca web GAPN disitu disebutkan bahwa kenapa dinyatakan Nglanggeran sebagai gunung api purba memang dengan penelitian oleh ahliyang akhirnya menyimpulkan bahwa gunung yang memiliki tinggi 700mdpl ini merupakan gunung api purba.
Adalagi keunikan yang ada disekitar Nlanggeran. Ada suatu kampung di sisi bukit yang hanya ditempati 7 KK. tidak kurang dan tidak lebih, beberapa orang membenarkan cerita ini ketika saya tanya. Hanya ada 7 rumah dengan 7 keluarga. Dari informasi yang saya terima jika melebihi atau kurang itu tidak dibolehkan oleh adat setempat, atau bisa-bisa akan terjadi sesuatu. Sungguh keunikan tersendiri. Sayang tetep tidak punya waktu untuk mengunjungi tempat tersebut.
Akhirnya kami sampai di Pos Utama pada pukul 9 pagi. sesuai dengan rencana,setelah turun kami langsung mencari sarapan yang terdapat di sekitar lokasi pos utama. disini memang ada beberapa warung yang memang disiapkan untuk mendukung tempat wisata alam ini. Soto sapi menjadi pilihan pagi itu, cukup saya tidak bisa menuliskan tentang sarapan pagi itu.


Tetap pesan untuk pecinta gunung dan alam ini(titipan pemuda karang taruna Nglanggeran), rawatlah gunung tersebut biar tetep ijo dan tetep bisa kita nikmati. tidak membuang sampah disana (masih saja saya menemukan bungkusan snack yang dengan sengaja dibuang di setapak jalan selama perjalanan).
Beberapa gambar bagus yang kami dapatkan sebagai bonus. Jadi ingat pesan seorang teman, Nglanggeran memang menyimpan banyak gudang ilmu pengetahuan alami. kehidupan tumbuhan, binatang dan tentunya sejarah batu breksinya semoga akan menarik orang untuk datang ke tempat itu.




Tweet
Selasa, 22 Maret 2011
Cerita Nglanggeran #1: Menggapai Kabut
Kabut mengembang di atas langit Jogja. Pedesaan Pathuk tertutup rapat oleh kabut yang turun secara perlahan setelah hujan yang mengguyur dari sore hingga malam di langit Jogja. Petir yang sedari tadi memekikan telinga seakan menyadari bahwa suaranya tidak membuat takut 5 orang yang sedang memenuhi janjinya pada sang bulan di Bukit Nglanggeran, Gunung Kidul Yogyakarta.
satu tebing Nglanggeran
Bukit Gunung api purba Nglanggeran adalah tujuan kami. saya akan ceritakan sedikit bukit yang menjadi tempat melepas kepenatan di Jogja. Jika di Jakarta bisa melepas kepenatan ke Gede-Pangrango yang paling dekat dengan kota. Maka di Jogja juga punya tempat serupa yang cukup dekat dengan Jogja. Meski tidak semenarik Gede-Pangrango, tapi kedua tempat itu memiliki gudang pengetahuan yang sama untuk di eksplore.
dari puncak Pelangi *dok GAPN
Untuk yang belum tahu dimana itu Gunung Api Purba Nglanggeran saya akan bercerita sedikit. Gunung ini merupakan gunung setelah dilitian menyebutkan bahwa gunung dengan banyak batuan berjenis Breksi ini merupakan gunung api purba, memang berbeda jika dilihat.Berada dikawasan Baturagung, Pathuk,GUnung Kidul dengan tinggi 700 mdpl gunung ini memang sedang mempromosikan tempat wisata alamnya. Batu-batu yg menjulang tinggi tersebut yang merupakan bentukan dari material vulkanik akan memberikan sensasi bagi yang menaikinya. Jarak yang ditempuh dari kota Jogja juga tidak cukup jauh hanya sekitar 20an KM.
menunggu hujan di pendopo Pos utama pendakian
Tidak ada yang kami lakukan setelah hujan yang sangat deras dan petir yang menyambar di tempat yang harusnya kami pikir akan memberikan kenikmatan. Selama hampir 4 jam Kami hanya duduk dan saling bercerita. Bercerita tentang tanah kelahiran, adat dan joke kecil yang membuat kami sejenak melupakan hujan yang tak kunjung reda.
Rain coat, senter apa adanya sudah disiapkan dengan baik. (sebenarnya 2 dari senter yang kami bawa tidak layak disebut senter, karena yang satu senter 2in1 korek api dan yang satu senter bawaaan Hape).
memulai pendakian dengan rute rasakan sendiri
Jalan ternyata tidak begitu licin, sepertinya rombongan kami adalah rombongan pertama yang naik ke Bukit, jadi di jalanan kalau boleh dibilang masih perawan karena seharian tidak ada orang yang mendaki. Tapi tebing yang curam-curam itu tetap membutuhkan kehati-hatian tingkat tinggi apalagi penerangan kita cukup 'sederhana.
Di sepanjang jalan, kami sepakat bahwa siapa yang celaka (seperti terpeleset, kejedot batu atau pohon) akan kami tertawakan. Dan ternyata saya yang menjadi bahan tertawaan mereka. Kepala ini terkena dahan pohon yang lumayan berat. cukup sakit juga.
pertanyaan itu saya ucapkan ketika kami berada di celah sempit yang merupakan rute paling tidak menyenangkan. Tapi malam itu suara air yang mengalir dari atas memasuki celah yang kami lalui itu memberikan gemericik suara yang sangat indah. Dan itu membuat perjalanan semakin menyenangkan meski hujan tak reda.
harus tetap narsis dalma kondisi apapun
Saya dalam perjalanan di celah sempit itu sempat berpikir. Tatkala yang lain memilih kehangatan di kost, saat ini saya malah memilih bersama 4 orang gila yang hujan-hujanan naik turun menapaki batu-batu besar breksi .buang jauh-jauh pikiran itu dan kamipun selalu tertawa sepanjang perjalanan.Membuang pikiranmemang tidak bisa, tapi kesadaran penuh bahwa kami pasti akan mendapatkan imbalan yang pasti menarik saya menyadari penuh di puncak sana.
lihatlah, tunas muda itu tumbuh. Kehidupan baru telah dimulai.
Maria Ika aka Pariyem, satu-satunya cewek di rombongan beberapa kali harus ditarik tanganya dan didorong dari belakang tas punggungnya. Perempuan satu ini memang sangat hobi melakukan outdoor activity. Sebulan yang lalu dia ikut Ekspedisi susur pantai gunung kidul. belum genap sebulan sekarang ia kembali disini melawan kenyamanan berada dirumah.
Pariyem ketika XPDC susur pantai gunung kidul 2hari
Di titik ketinggian ini saya bersama 4 orang teman menyaksikan sendiri keajaiban yang disajikan sang alam. Setengah jam kami disambut dengan kabut yang datang. Kami bersukur, beberapa menit setelah kami berada di Pos 2. hujan beranjak mereda. Kabut yang datang selepas Hujan di sepanjang sore ternyata tergantikan dengan kabut salam pembuka.
pasukan langit bergaya dulu
hal ini seperti kewajiban. api unggun
Ngitip, eh masih belum terlihat dengan jelas juga
jam 4.30 kalo tidak salah. magic hour, langit akan menjadi biru kalau di foto
Kopi, api unggun, kebersamaan, dan cerita konyol menemani kami sepanjang malam menunggu kehadiran Lunar Perigee. Meski sang bulan masih tertutup kabut, kami tidak merasa kecewa. karena apa yang ada di depan kami adalah hamparan keindahan lain yang jarang didapatkan di cuaca tidak biasa seperti ini. Kabut, suara alam, dan langit Jogja terhampar menemani malam kami. Keintiman ini terjalin bersama hangatnya kabut dengan sendirinya.
bersambung.......