Minggu, 15 Juni 2014

Di Balik Tali: One Day Out

Pada sebuah perbincangan di bibir goa jomblang beberapa waktu yang lalu, ketika saya dan teman-teman melakukan caving untuk pengambilan gambar traveloegue.com. Teman saya Warso mengingatkan kutipan lama "di bawah sana kasih sayang yang utama, jenis kelamin nomer sekian." Ungkapan kegalauan para caver, seperti itukah?

Saat itu Warso sedang ngobrol dengan Kirun. Mereka sedang menyiapkan logistik untuk turun melalui jalur VIP di Jomblang. Sebuah jalur paling mudah diantara 4 jalur yang biasa dipakai untuk caving. Sebenarnya ada satu jalur lebih khusus yaitu jalur yang menggunakan sistem hauling :). 
Kami bercanda agar pikiran lebih rileks dengan candaan khas anak-anak lumpur

Jalur VIP sebenarnya malah terkesan lebih rumit. Lintasan yang saling sambung, dengan medan batuan yang licin sebelum kita benar-benar turun menggunakan SRT set.

Semalam sebelum kami melakukan caving ceria, kami sedikit membicarakan teknikal meeting. Pembagian tugas oleh ketua caving ceria kali ini dari Warso. Kopi dan Gorengan menjadi teman diskusi malam itu. Kenangan demi kenangan dalam balutan guyon menjadi semakin menarik malam itu. Kami yang dipertemukan dalam latihan dasar (KDKL Hikespi) pada tahun 2012 lalu sekarang sudah seperti saudara saja. Keakraban bercampur keangkuhan yang menjadikan kami seperti ini. Kami menyatu dalam ikatan kecintaan kami pada kegiatan luar ruang. Dalam gelapnya goa, dalam kotornya lumpur, dalam teriakan semangat ketika salah satu dari kami kelelahan. Satu yang terpikirkan olehku, rasa sukur dipertemukan dengan mereka dan teman-teman satu latihan yang sekarang entah di mana keberadaanya.

Teknikal meeting diakhiri dengan indomie rebus yang kami masak sebelum tertidur pulas.

Satu persatu mulai melakukan tugasnya. Latihan singkat untuk Sash dan Ade, juga refreshing bagis saya yang sudah beberapa tahun tidak menyatu dengan alat-alat metal ini. Warso, Ucup, dan Kirun menyiapkan jalur lintasan dibantu Timbo (saudara mapala Warso).

Kami tau cuaca dan keadaan tidak mendukung untuk mendapatkan gambar bagus. Namun, kami tetap tersenyum. Ditambah musibah hilangnya handphone dari Irvan dan Kirun.

Saya sempat mencium tali lintasan yang akan saya pakai. Kita bertemu lagi. Sambil memegang kamera saya bersiap turun sambil menunggu tim lain bersiap. Ini yang saya impikan, mengambil gambar dari seutas tali. Dan, itu terjadi. Meski akhirnya saya memutuskan untuk mengambil hanya menggunakan kamera gopro yang terpasang di helm. Kamera 5D yang saya bawa saya simpan. Safety first don't be stupid, tiba-tiba teringat kalimat itu. Karena saya lebih memilih tidak mengambil banyak gambar selama di lintasan, suatu waktu dengan persiapan dan tim yang siap akan terwujud lagi.

Dan akhirnya saya mengucapkan banyak terima kasih untuk teman-teman tim susur goa kali ini. Warso, Ucup, Irvan. Kirun, Timbo, Ade, Sasha, dan Dedi yang setia nemenin kita. Kapan-kapan kita main lumpur lagi, terlebih pada tiga super girly caving kali ini, kalian hebat. Untuk teman-teman KDKL2012 kita harus ketemu kembali. Dan, spesial untuk www.traveloegue.com untuk trip yang menantang dan menawan :)

Trailer Short Movie: Fun Caving at Jomblang Cave























 Believe in your rope & your partner