Rabu, 24 Februari 2010

Mengintip Celah Dinding Fresh Melon

Sore kemarin baru bertemu kembali dengan seorang teman kami ngobrol tentang produksi video klip yang habis dibuat olehnya. Karena memang sebuah cerita yang menarik akhirnya saya bagi saja diblog ini. Dani, orang yang sejak saya kenal sudah memegang gitar ini bersama bandnya Fresh Melon baru saja selesai membuat video klip hits singlenya. Lagu yang dibuat video klip adalah Dinding di Kamar, lagu dengan liriknya yang mengandung banyak pesan dan kesan tersembunyi (meminjam istilah koran kuning diatas meja).

Proses pembuatan video klip sendiri seperti yang diungkapkan Dani sangat melelahkan tapi lebih banyak menyenangkan. Seorang perempuan sedang berada dikamarnya, melihat, merasakan semua yang pernah ada di kamar. Seperti itulah sedikit bocoran tentang cerita video klip tersebut. Tidak jauh berbeda sepertinya dengan lirik yang ada pada lagu Dinding Di Kamar. Wah sayang gak bisa bertemu dengan model video klipnya, mungkin bisa ngobrol ngalor-ngidul tentang produksi kemarin.

Menurut Fresh Melon setelah dikonfirmasi via facebook dan sms serta bertatap muka langsung lagu ini memang memiliki sebuah pesan dan kesan yang kata orang masih sangat tabu untuk membicarakannya. Namun pada intinya, lagu ini banyak memberikan cerita tentang sebuah cinta antara dua orang manusia yang saling mencintai, dan memang begitu adanya memang manusiawi. Lha dinding dikamar tersebutlah yang akhirnya memberikan cerita tersendiri kepada sang pecinta tersebut. Dinding-dinding itu menjadi saksi cinta mereka berdua.

Keunikan tersendiri ketika kebanyakan sebuah lagu menjadikan cinta dengan lambang-lambangnya yang mengandung keindahan, Fresh Melon menjadikan sebuah dinding nilai utama sebuah cinta. jangan mengharapkan lirik dengan cerita tentang bulan yang indah, bintang yang bersinar yang akan menjadi saksi cinta pada lagu ini. Fresh Melon memberikan keunikan tersendiri dengan dinding, hanya sebuah dinding. Kalau melihat kenyataan memang hal "itu ada (dinding sebagai saksi)", cerita tentang "itu ada" digunakan oleh Fresh Melon membuat kedekatan tersendiri dengan pendengar lagu ini. Tanpa disadari itu memang ada disekitar kita. Filosofi tentang sebuah hal yang ada pada lagu ini berhasil dibuat dengan unik dan menarik. Hanya sebuah dinding.

Sebagai pecinta sebuah lagu, Fresh Melon memberikan keunikan tersendiri pada lagu Dinding di Kamar. Selain lirik yang mempunyai pesan dan kesan tersembunyi Fresh Melon juga memberikan musikalisasi pada lirik tersebut dengan sangat easy listening. Permainan musik dengan teknik yang tidak boleh dibilang biasa ini memberikan keharmonisan nada-nada yang nyaman jika didengarkan. Penggabungan lirik dan musik yang enak menjadikan lagu ini terdengar menarik. Tapi akhirnya pasarlah yang menjadi hasil akhir. Semoga dengan kematangan kalian, melalui lagu ini bisa menunjukan yang lebih baik di dunia musik kita.

Last but not least video klip yang kemarin habis diproduksi semoga menjadikan dinding Fresh Melon semakin kuat. Setelah post production selesai saya tunggu untuk melihat hasilnya. Oh ya sekedar info sepertinya single hits dari Fresh Melon juga akan all air di radio-radio awal bulan Maret ini. Selamat menyimpulakan sendiri dan silahkan mengintip dinding dari Fresh Melon.






Sabtu, 13 Februari 2010

Kejujuran dalam Film “Up In the Air”

Dia adalah seseorang yang dibenci dengan kehadirannya. Kedatangannya ditanggapi dengan pandangan sinis oleh beberapa orang. Dia adalah Ryan Bingham seorang yang pekerjaannya memecat beberapa karyawan perusahaan yang menyewanya.

Apa yang anda rasakan ketika tiba-tiba setelah belasan bahkan puluhan tahun mengabdi pada perusahaan tempat anda bekerja tiba-tiba harus berhenti dari pekerjaan itu. Ekspresi dengan dialog one-linear (dialog cepat oleh pemain)dihadirkan dengan realistis menggambarkan beberapa kondisi para pekerja yang dipecat dari pekerjaannya. Statement dari para pekerja itu menjadi penguat karakter Ryan sebagai seorang yang memiliki pekerjaan memecat karyawan. Penunjukan karakter yang sangat baik dari seorang Ryan Bingham diperankan oleh George Clooney. Melalui tatapan mata dari seorang Ryan Bingham kita bisa mengetahui bahwa dia adalah seorang yang sangat tegas dengan pendiriannya. Pekerjaannya merupakan tanggung jawabnya yang dia lakukan dengan sangat sempurna, detail dari karakter ini bisa dilihat dengan bagaimana cara Ryan memulai pekerjaannya dengan sangat rapi. Berapa pakaian yang harus ia siapkan dan beberapa barang lain yang dibutuhkan disiapkan dengan rapi dalam sebuah tas yang selalu menemaninya. Melalui tas tersebut juga penggambaran karakter Ryan ditunjukan sebagai seorang pembicara motivator yang bisa mengetahui seseorang melalui tas yang ia kenakan.

Ryan adalah seorang yang tidak percaya dengan tujuan komitmen hidup, seorang tidak dengan tujuan hidup masa depan bersama keluarga. Beberapa adegan tergambar dengan jelas menunjukan karakter ini, Carol saudara perempuan Ryan malah menganggap Ryan tidak pernah ada dalam keluarganya. Natalie partner kerjanya sampai harus mencaci Ryan sebagai orang yang tidak memiliki perasaan terhadap sekelilingnya.

Seseorang yang hidup 247 hari pertahun, hampir berkurang 100 hari setiap tahun ia lakukan untuk sebuah perjalanan menggunakan pesawat berada di udara. Sudah ribuan mil bila dihitung rute perjalannanya. Sepertiga hidupnya ia lakukan didalam pesawat. Hingga membuat Ryan menjadi seorang first class disetiap penerbangannya. Inilah kemungkinan judul film ini menjadi Up in the Air.

Dalam melakukan pekerjaannya ia bertemu dengan Alex, Alex inilah yang akhirnya memberikan perubahan tentang komitmen hidup. Namun dalam perjalanan perubahan ini Ryan merasa terpukul setelah melihat kondisi Alex yang sebenarnya. Ryan Bingham yang sebelumnya memiliki karakter yang kuat dengan pendiriannya berubah menjadi seorang manusia biasa yang ternyata bisa memiliki rasa kehilangan, sakit hati. Pada bagian ini bisa dilihat dengan jelas perubahan karakter yang dilakukan oleh Ryan Bingham.

Kembali secara keseluruhan film ini memberikan kejujuran, kedalaman dalam cerita yang disajikan. Akting dari para pemain melalui dialog-dialognya bahkan dengan sedikit komedi menunjukan kondisi yang sebenarnya terjadi dekat di sekitar kita. Sebuah film dengan banyak pesan moral yang tersimpan dengan teratur. Bagaimana seseorang menghargai pekerjaannya, hidupnya dan orang yang berada disekelilingnya.

Awalnya saya tidak begitu tertarik dengan film ini sebelum seorang teman menyarankan untuk mencoba menontonnya terlebih dahulu. Apa yang bisa saya lihat dari film ini? Tanpa banyak bicara teman saya hanya bilang, tidak akan rugi melihat film ini. Darinya juga saya mendapatkan bahwa sutradara dan penulis naskahnya merupakan orang sama yang memproduksi film Juno dengan keorisinalias naskah skenarionya dan juga film Thank You for Smoking. Kedua film itu merupakan film dengan komedi satir yang berisi banyak pesan moral, dengan pertimbangan itu akhirnya film ini saya cari di rental dvd langganan saya. Dan ternyata memang benar, film ini tak jauh berbeda dengan 2 film yang tadi. Sebuah film drama tentang realitas dengan penggambaran adegan yang sangat menarik. Apalagi opening title film ini berbeda dengan film-film lain pada umumnya. Dan kalau diperhatikan beberapa bagian pada gambar aerografi terlihat hampir mirip dengan film dokumenter karya Yann Arthus-Bertrand Home dengan bentuk shape dan patern yang terlihat menarik dengan angle gambar dari udara.