Kamis, 17 Maret 2016

Dari Balik Jendela

Tidak ada yang terlewat, meski itu hanya sekelibat. Dia datang, kemudian pergi. Pagi hari yang sangat cerah di selatan Jakarta, aku sengaja ingin mengalami, menikmati tanpa harus melihat yutub untuk gerhana matahari total yang terjadi di tahun ini, dari para peneliti sih hanya terjadi di abad ini. Aku terbangun bersama istri paling manis di semesta ini. Kami bersama melihat fenomena gerhana ini dari balik kendela kamar.

Kecil memang terlihat matahari yang sangat jelas seperti bulan sabit waktu kami melihatnya. Dari pantulan kaca jendela, gerhana kami lihat tanpa kacamata, meski harus sedikit menyipitkan mata untuk melihat jelas. Dari balik jendela kami menatapnya. Dari balik jendela kami berdua menikmatinya, hanya kami berdua :). Serasa milik berdua, kamar kami.

Udah, sepertinya hanya ingin menuliskan itu saja. Disela Maret bulan penuh kasih sayang bagiku. Disela kesibukan jadual motret dan juga suting, hanya ingin menuliskan itu. Itu sudah, bagaimana denganmu? Semoga tidak hanya melihat gerhana dari layar yutub ya :).

Dari Balik Jendela

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari kita buat semua ini menyenangkan.