Jumat, 05 Maret 2010

Berpetualang Bersama Alice in Wonderland

Pertama kali mendengar bahwa Alice in Wonderland sudah ada di Jogja saya langsung membuat jadual agar bisa menontonnya. Seperti biasa tetangga dan beberapa teman langsung tertawa ketika mau nonton film buatan Walt Disney Pictures, kenapa ya menonton film dari Disney selalu saja dianggap seperti anak kecil. Tapi jangan kuatir yang jelas menonton ALice in Wonderland pasti memberikan kesan tersendiri, apalagi digarap oleh sutradara dengan karakter visualisasinya yang keren seperti Tim Burton. Padahal setelah dikasih tahu bahwa film kesukaan mereka juga ada yang dari Disney baru mereka diam.

Ekspetasi yang tinggi dari hasil Tim Burton memang saya harapkan, melihat gambar-gambar dengan warna-warni meski kadang burem tapi tetep dengan keaadan yang menarik. Dan ternyata visualisasi dari Alice in Wonderland memang sangat menarik dan menutupi dari plot cerita yang dirasa datar-datar saja selama Film, Mungkin karena ini memang sebuah film yang lebih mengedepankan fun dan entertainment hingga cerita dibuat agar mudah dimengerti oleh anak kecil sekalipun. Untung saja dari tampilan Tim Burton film ini melupakan cerita yang biasa itu, apalagi dibumbui oleh kekonyolan para karakter di film tersebut.

Alice in Wonderland diawali oleh Alice yang bermimpi berada di dunia aneh, Ayah ALice menganggap mimpi itu hanya mimpi dari seorang anak kecil. 13 tahun berlalu dunia aneh itu kembali mendatangi Alice yang sedang berada di pesta pertunanganya. Berada di Wonderland Alice sebenarnya sudah diramalkan yaitu akan melawan naga jahat The Jabberwock. Namun warga Wonderland tidak percaya bahwa ALice yang datang merupakan ALice yang memang-benar-benar diramalkan untuk menolong mereka.

Di Wonderland, dunia dengan keajaiban dan keanehan ALice bertemu dengan Red Quen, seorang ratu yang jahat, semena-mena ditambah tingkahnya yang eksentrik. Mad Hater seorang pembuat topi yang selalu bertingkah sinting juga karakter-karakter yang lucu seperti tikus yang ingin selalu menang, kucing yang seenaknya menghilang, dua bocah gendut yang mirip ipin upin ada juga si Absolum ulat yang selalu menghisap Shisa.

Pada awal film yang terasa lambat kita dibawa mengenal karakter Alice. Kemudian barulah ketika memasuki dunia Wonderland kita disuguhi tampilan visual ala Tim Burton yang tidak pernah bosan untuk dinikmati. Menonton ALice in WOnderland seperti berada di dunia imajinasi yang dibuat oleh Tim Burton, penggambaran masing-masing karakter yang unik dan lucu semakin menambah imajinasi kita yang ingin berada ditempat seperti itu.

Meski beberapa bagian animasi CGI yang dihadirkan tidak menampilkan yang bagus, namun tetep saja film ini memang film yang sangat fun dan menghibur. Kostum yang dipakai para pemain dengan pendeskripsian masing-masing tokoh sangat terlihat bagus. APalagi menyaksikan film dari Walt DIsney tak bisa lepas dari sound Scoring dari film-filmnya, menikmati scoring ALice in WOnderland serasa disebuah pertunjukan orkesta. Memang saya sangat menyukai scoring film dari Walt Disney dan scoring film-film lain tentunya. Oh ya tidak lupa Avril Lavigne menutup kredit title di film ini dengan lagunya.

Akting dari pemain juga sangat bisa dirasakan. Kita bisa terbawa kesintingan Mad Hater yang diperankan oleh Johny Depp dengan sangat menyenangkan, sepertinya apapun peran Johny Depp memang selalu aneh ditangan TIm Burton. Yang kedua adalah Red Quen, seorang ratu yang semena-mena. TOkoh yang nyentrik ini diperankan oleh istri TIm Burton Helena Bonham Carter. Dia memerankan tokoh ini dengan sangat mengesankan. Yang ketiga pastinya Mia Wasikowska sang Alice, aktingnya bisa dirasakan dengan sangat jelas dimana ia adalah seorang remaja yang sedang bingung dengan keaadannya. Sepanjang film di berhasil menunjukan kondisi itu, merasa bingung tidak percaya apa yang sedang dirasakannya. Memang sebagian orang menganggap akting dari Mia Wasikowska sangat buruk, tapi tidak bagi saya. DIa berhasil menunjukan kondisi remaja yang sedang bingung selama film ini, bisa dilihat pada akhir film ekspresi Alice yang telah berubah menjadi seorang remaja yang siap menghadapi masa depannya. Perubahan ekspresi itu mampu ia rubah hanya dengan waktu singkat setelah sepanjang film menjadi orang yang ragu-ragu. Tidak lupa White Quen yang diperankan Anne Hathaway, ia menampilkan gesture tubuh seorang ratu yang tidak akan membunuh dengan sangat lucu dan unik.

Akhirnya film ini memnag sangat layak menjadi pilihan tontonan bersama teman dan keluarga. Dijamin akan terpana melihat visualisasi yang unik dan menarik dari Tim Burton. Memang tidak sedahsyat Avatar visualisasinya tapi Alice in Wonderland pasti akan memberikan imajinasi baru. Masuklah kedunia penuh dengan keajaiban agar anda bisa menjawab mengapa burung gagak seperti meja tulis?

2 komentar:

  1. Nice movie, btw kalau dapat premier mbok aku diajak heuheuheuhe,,, :D

    BalasHapus
  2. Merapat bos, menurunkan Ilham dari sumur.

    BalasHapus

Mari kita buat semua ini menyenangkan.