Sabtu, 22 Mei 2010

Mencari Trinity

Rata PenuhTulisannya bisa membuat orang terlena, kadang membuat orang jengkel. Untuk membuat orang jengkel dan iri adalah yang lebih banyak untuknya. Termasuk saya yang merasa iri jika berada diposisinya. Tapi jengkel dan iri disini adalah motivasi yang sangat tinggi untuk bisa sepertinya, traveling menuju tempat yang ingin dituju. Trinity si naked Traveler itu akhirnya bisa juga kutemukan. Ditemani oleh Ipey, kami berdua meluncur menuju Grand Indonesia tempat dimana TNT berada disana untuk peluncuran buku barunya. Sebelumnya ada Kiki teman baru di Jakarta yang juga berencana merapat ke Grand Indonesia. Inilah catatan kecil pencarian mencari Trinity.

Sore, setelah bergelut dengan pekerjaan kami mulai merapat ke halte Cawang untuk mencari angkot menuju Terminal kampung Melayu, jam saat itu sudah menunjukan pukul 16.00 padahal acaranya berlangsung jam itu juga. Kami lupa bahwa jam segitu adalah jam pulang orang kantoran yang pasti membuat angkutan kota penuh. Untung saja atau sebuah kebetulan meski berempet-empetan kami dapat angkutan yang tidak perlu lama menunggu.

Sampai di Kampung Melayu kami langsung menuju halte busway, dan kebetulan lagi meski ramai kami juga langsung dapat naik ke busway. Di tengah sel-selan penumpangnya Ipey malah sempet foto-foto dulu didalam angkutan kebanggaan warga jakarta ini. Meski goyang, saya upload saja karena foto ini memberi banyak cerita untuk sekedar mencari TNT.Dari Kampung Melayu kami transit di halte Matraman untuk menuju ke Dukuh Atas, ini dia baru pemandangan orang mengantri panjang untuk naik Busway jam pulang kerja di Dukuh Atas. Sayang kami belum bisa mengabadikan moment tersebut, apalagi ada banyak bule yang ikut mengantri dengan sabar di situ.

Di Dukuh Atas kami menunggu agak lama untuk mendapatkan busway menuju halte Bundaran HI tempat acara peluncuran buku berlangsung. Di Dukuh Atas seperti beberapa halte yang lain di jakarta memiliki pintu khusus untuk orang cacat, manula dan orang hamil, sejenak saya berpikir enak ya mereka gak perlu ngantri, hanya pikiran orang yang kotor untung saja pikiran ini berlalu begitu saja. Tuhan memang adil untuk moment saat itu, orang itu dengan celana boxer bergambar Naruto berlenggang masuk ke busway tanpa perlu berdesakan.Sampai di Bundaran HI hujan membuat kami menunggu sejenak untuk langsung menuju ke Grand Indonesia yang sudah ada di depan mata. Ternyata butuh waktu 45 menit untuk menuju Bundaran HI dari Cawang. Tidak menyia-nyiakan waktu menunggu hujan. iseng-iseng kami berdua foto aja Bundaran HI dari atas halte.
Bundaran HI diwaktu hujan

Baru setelah hujan agak kecil kami langsung menuju Grand indonesia. Grand Indonesia itu ternyata cukup besar, dan cukup membuat saya agak kebingungan mencari tempat acara peluncuran buku itu berlangsung. untung saja pihak informasi dari Grand Indonesia sangat baik dengan memberi informasi yang sangat detik untuk dua orang yang terlihat dengan pakaian yang paling lusuh di lokasi itu. Salut untuk management Grand Indonesia atas pelayanannya, soalnya saya pernah merasa dikecewakan dengan kondisi pakaian di salah satu Mall.

Sambil melihat beberapa karya seni rupa yang dipamerkan di Grand Indonesia sebelah timur, kami menuju tempat acara berlangsung. Itu dia, saya pernah mendengar suara itu di tivi. dimulai dari punggungnya saya mulai melihatnya, dengan kaos merah bergambar bendera Turki saya sekarang sudah berada persis tidak lebih 7 meter didepannya. TNT akhirnya bisa juga saya bertemu denganmu, orang yang membuat saya sangat menikmati perjalanan kemanapun.

Saat itu TNT sedang meluncurkan buku ketiganya yang ia buat bersama-sama dengan beberapa orang. Duo Hippo Dinamis, Tersesat di Byzantium adalah buku ketiga eh salah ternyata dari tadi salah nulis, itu adalah judul Graphic Travelogue (sambil masih mencari arti kata tersebut) komik kalo kata pihak informasi Grand indonesia yang tadi saya temui. Buku komik catatan perjalanan tersebut dibuat bersama-sama mulai dari Trinity dan Nina kemudian oleh Lala dibuatkan graphicnya. Dari peluncuran komik tersebut mereka bertiga menghabiskan waktu 6 bulan untuk brainstorming kemudian Lala sang grapichers menyeleseikannya dalam waktu 3 bulan. cukup lama juga ya, dan jerih payah mereka tidak sia-sia. Dari peluncuran perdananya itu orang yang membeli komik tersebut sudah merasakan kekonyolan dalam balutan komik mereka terlihat menikmati, termasuk anak-anak kecil yang seharusnya bukan konsumsi mereka.

Selesai acara peluncuran saya bertemu dengan Kiki saat bersama-sama membeli buku graphic Duo Hippo. Tanpa menunggu lama setelah basa-basi sedikit dengan Kiki dan temannya saya langsung mengambil posisi untuk antri tandatangan dan berfoto dengan idolaku itu. Akhirnya moment yang saya tunggu sejak lama itu terjadi juga, berfoto dengan orang yang membuat saya iri dengannya. Sejenak masih saja berpikir enaknyo jadi TNT bisa jalan-jalan kemana aja yang ia mau. Saya malah meminta kenang-kenangan dalam buku The Naked Traveler 2 yang baru kebeli kemarin di Bogor, "Mbak tolong tuliskan kata-kata ini, Prancis kamu pasti bisa. tanpa perlu diulangi dia menuliskan kalimat itu lengkap dengan tanda pentung dibelakangnya tanpa saya minta. thanks a lot hippies.
"Paris, kamu pasti bisa!"

Di sebelah Ipey dengan sepenuh hati sudah bersiap mengabadikan moment ini, mbak boleh saya peluk ya? dengan senang hati terjadi kekonyolan yang tak terduga, dia menjambak rambut saya. Kejadian tersebut langsung membuat beberapa orang disitu ikut tertawa. sayang ternyata foto pertama ngblur, dengan senang hati kami mengulangi kejadian yang sama dan tertawaan yang sama pula, bedanya yang ini fotonya lumayan cukup bagus. setelah itu barulah Kiki yang gantian ikut berfoto bersama dan mbak-mbak yang ikut nitip difotoin. Setelah poto-poto barulah saya mencari Hippo kedua Mrs KK dan mbak Lala. Moment to Remember for all.

Sampai TNTpun terpesona dengan rambut ini.

Sepertinya terlalu singkat kejadian sore itu, tapi percaya saja meski tak selalu berada di deket TNT. Virusnya tetap terasa dimanapun.Saya dan Ipey tetep saja ngobrol tentang TNT mengenai kenyamannya dia berpetualang, darimana ya duitnya hahahahaha....

Kami tidak langsung pulang, setelah menghadiri peluncuran komik Duo Hippo Dinamis yang tersesat di Byzantium kami menuju ke Bundaran HI tepat ditengah-tengahnya. Dan ternyata ipey juga memiliki kesamaan pikiran saat itu. Mari kita berfoto di sana. Ya, dua peristiwa penting hari ini telah terjadi. Bertemu dengan TNT yang sejak lama diinginkan dan berfoto di tengah Bundaran HI yang dulu hanya bisa dilihat di tipi dan internet.

(Ipey: kiri dan ane yang lagi ngucapin matur nuwun kagem sepatu kucelnya)

Oke teman, seperti biasa kalimat terakhir. Tetap langkahkan kakimu menuju Nusantara yang katanya indah ini, hingga kau benar-benar merasakan keindahan dan keajaibannya. Dalam kebahagiaan ini saya ikut mendoakan kepada Almarhumah Ibu Hasri Ainun Habibie, semoga mendapatkan tempat terbaik disisi Tuhan.

Gugun Junaedi

Djakarta - 22 mei 2010

9 komentar:

  1. ternyata jakarta tidak mampu menghentikan hobimu mengelilingi setiap sudut kota tempatmu berdiri, Kawan!

    BalasHapus
  2. Bagus sekali ceritanya! Senang akhirnya ketemu juga. Paris, kamu pasti bisa!

    BalasHapus
  3. Saya terharu..... i'm speechlessss.

    BalasHapus
  4. Wah, my idol mampir di rumah saya... terimakasih mbak Hippies sudah mau mampir.

    BalasHapus
  5. ah ceritanya bikin sirik..

    BalasHapus
  6. Sirik tanda tertarik, makanya ayooo nikmati nusantara ini.... aku udah suggest ke temenku bandung tuh yg suka caving juga apalagi manjat, dari yang tebing buatan sampai tebing asli buatan juga hahahaha.

    BalasHapus
  7. Mrs. KK?? Walo potongan 'Mrs', tapi yang betul Ms. KK. Heheh

    BalasHapus
  8. hehehe she's single ya.... lali kang.

    Matur nuwun sampun mampir.

    BalasHapus

Mari kita buat semua ini menyenangkan.